Rabu, 11 April 2012

Volume Up - 4minute


(Hyuna) Nareul choeum bwasseul tten nundo mot ttessotdon
No-o-o-o-o
No-o-o-o-o
(Hyuna) Swipdago siltamyo dwieso nae yegil
Hae-Eh-Eh-Eh-Eh
Why-ah-ah-ah-ah

(Gayoon) Meil nae~moksorie
Chumeul chugo utgo barabodon non ije nae~moksorido
Deutgi siltagoso deungeul dolligo isso~

(Hyuna) Michigesso na ije kkeutnatde
Do isangeun nae jariga opde
Ne moksoril lopyojwo (Nopyojwo, nopyojwo)
I eumageul do keuge
Everybody time to rock~

(Jiyoon) Da chiugo Pump up the Volume Up-Up
Deutgi siro Pump up the Volume Up-Up
Galsurok do byonhejil goya-ah
Dokhage-eh-eh-eh
Oh do~

Oh-Oh-Oh-Oh-Oh
Oh-Oh-Oh-Oh-Oh
(Jiyoon) Oh do~
Oh-Oh-Oh-Oh-Oh
Oh-Oh-Oh-Oh-Oh

(Sohyun) Jedero nal han bon bwajun jok obsotdon
No-o-o-o-o
No-o-o-o-o
(Sohyun) Nega mwol hadonji gwansimjocha opdon
Hey-Eh-Eh-Eh-Eh
Why-ah-ah-ah-ah

(Gayoon) Meil nae~gaseumman do
Joyo oge haneun noye sisoni ije nae~gaseume do
Sangchoro namaso nareul gamchwoboryosso~

(Hyuna) Michigesso na ije kkeutnatde
Do isangeun nae jariga opde
Ne moksoril lopyojwo (Nopyojwo, nopyojwo)
I eumageul do keuge
Everybody time to rock~

(Jiyoon) Da chiugo Pump up the Volume Up-Up
Deutgi siro Pump up the Volume Up-Up
Galsurok do byonhejil goya-ah
Dokhage-eh-eh-eh
Oh do~

Oh-Oh-Oh-Oh-Oh
Oh-Oh-Oh-Oh-Oh
(Jiyoon) Oh do~
Oh-Oh-Oh-Oh-Oh
Oh-Oh-Oh-Oh-Oh

(Jihyun) Non moreul goya
Nareul jaralsu opgetji
Amugotdo moreugo
Nae apeso
Geuroke~

Lie, Lie, Lie, Lie
Lie, Lie, Lie, Lie
Lie, Lie, Lie, Lie

(Jiyoon) Da chiugo Pump up the Volume Up-Up ((Gayoon) Pump up the Volume)
Deutgi siro Pump up the Volume Up-Up
Galsurok do byonhejil goya-ah ((Gayoon) Byonhejil goya)
Dokhage-eh-eh-eh
Oh do~ ((Gayoon) Yeah~)

Oh-Oh-Oh-Oh-Oh
Oh-Oh-Oh-Oh-Oh
(Jiyoon) Oh do~ ((Gayoon) Yeah~)
Oh-Oh-Oh-Oh-Oh
Oh-Oh-Oh-Oh-Oh



Sabtu, 07 April 2012

THE KSA (save the princess part 2)


**
Chansung mengambil shot gunnya dan mengarahkan benda tersebut ke arah Gikwang berdiri. Tapi ia mengerutkan keningnya bingung, Gikwang sudah tidak ada ditempatnya.
BUUG!
Chansung terjatuh dengan posisi telungkup dan pistolnya terlepas begitu saja. Gikwang lalu menendang jauh-jauh pistol tersebut agar Chansung tidak dapat menggapainya. Chansung meringis pelan akibat pukulan dipunggungnya, ia melupakan sesuatu hal tentang Gikwang karna terlalu meremehkannya.
“Kau lupa? Aku adalah pelari tercepat di CIA Chansung-ssi, bahkan kau tidak sempat melihatku lari tadi.” Gikwang berkata dengan nada datar
“Cih, tidak usah banyak omong kau!” Chansung bangkit dan menerjang ke arah Gikwang
Gikwang dengan cekatan menahan kepalan tinju milik Chansung yang mengarah padanya, namun Chansung langsung melayangkan kepalan tinjunya yang satu lagi ke arah perut Gikwang dan berhasil membuat laki-laki itu jatuh tersungkur dengan mulut yang mengeluarkan darah.
“Kau lupa? Aku adalah petinju terbaik di CIA Gikwang-ssi!” Chansung menyeringai jahat dan mulai berjalan mendekati Gikwang
Gikwang mencoba berdiri, namun tenaganya terlalu lemah dibanding dengan rasa sakit yang menghujam perutnya. Alhasil, ia hanya bisa pasrah saat Chansung sudah menodongkan shot gunnya pada Gikwang.
DOOR!
**
“Dasar sialan…” desis Lizzy tajam. Ia jatuh terduduk sambil memegangi sudut bibirnya yang mengeluarkan darah, sementara pistolnya entah ada dimana
“Jangan pernah lupakan bahwa kemampuan taekwondoku diatas dirimu!” ucap Jiyeon sambil mengangkat dagunya tinggi-tinggi
“Maaf Lizzy, tapi aku terpaksa membuang pistol bodohmu!” Krystal membuka jendela dikamar Sulli dan melempar pistol milik Lizzy keluar
“Ckck, aku juga tidak memerlukan pistol bodoh itu lagi!” Lizzy menyeringai dan bangkit berdiri dengan pelan
“Kenapa kau keras kepala sekali gadis jalang? Kau ingin mati HA?” bentak Jiyeon dan hendak menghampiri Lizzy kalau saja Sulli tidak menahan lengan gadis itu
“Diamond unnie, sebaiknya kau dan Sulli pergi dari sini. Aku akan mengurus gadis keras kepala itu!” ucap Krystal
Jiyeon menghela nafasnya berat, kemudian mengangguk. Ia dan Sulli kemudian keluar dari lubang yang ia buat dengan laser meninggalkan Krystal dan Lizzy yang tengah bertatapan dengan tajam.
“Hell yeah, anggota terpintar ingin melawanku. Ckckck…” ucap Lizzy meremehkan, “Tapi kau curang, kau membawa senjata sementara aku tidak. Ayolah, kau tidak adil!” lanjutnya
“Tenang saja, memakai senjata juga bukan gayaku Lizzy.” Krystal membuang pistolnya ke sembarang arah, “Let’s begin!” seru Krystal
Lizzy segera menerjang Krystal seperti wanita bar-bar, yang membuat mereka jatuh dilantai dan bergulat disana. Mereka terus berguling ke kanan sambil mencekik leher satu sama lain, sampai akhirnya didekat jendela kamar kedudukan Krystal berada dibawah Lizzy dan Lizzy menyeringai merasa menang.
“Kena kau bocah tengik…”
Tanpa diduga, Krystal tersenyum simpul dan dengan sekuat tenaga menendang Lizzy dengan kedua kakinya sampai tubuh gadis itu terpental keluar jendela dan jatuh dari lantai 3 rumah presiden. Ia kemudian berdiri, sedikit merapikan bajunya dan mengambil pistolnya lalu keluar dari kamar Sulli untuk menyusul Gikwang dan Thunder yang ada dilantai 2.
**
Gikwang memejamkan kedua matanya erat, tak berani melihat dadanya yang akan berlumuran darah dan nyawanya yang akan hilang sebentar lagi.
BRUUG!
Gikwang membuka matanya dengan perlahan, ia mengerjap saat melihat tubuh Chansung yang terbaring dengan bersimbah darah dan pegangannya pada pistol mulai melemah. Tidak. Bukan dia yang mati, tapi Chansung. Tapi? Bagaimana bisa laki-laki berotot itu terkapar dilantai?
Gikwang mencoba merubah posisinya menjadi duduk. Ia melihat Thunder yang tengah berlutut sambil memegangi pistolnya, tapi tak lama kemudian pistol yang  ia pegang jatuh dan ia kembali tak sadarkan diri.
“Thunder oppa!” pekik sebuah suara dari arah tangga
Gikwang menoleh dengan cepat dan mendapati anggota termudanya sedang berlari menghampiri Thunder yang tak sadarkan diri kembali. Ia memangku kepala Thunder dan menoleh ke arah Gikwang.
“Oppa, cepat bantu aku!” pekiknya
Gikwang segera bangkit dan berlari ke arah Thunder. Awalnya ia hendak menggendong Thunder, namun tiba-tiba pasukan pengawal presiden yang lain datang dan memberikan mereka  bantuan. Mereka segera membawa Thunder ke rumah sakit diikuti dengan Krystal. Entah ia sedang berhalusinasi atau pukulan Chansung terlalu keras sehingga membuat pikirannya kacau, tapi ia melihat Krystal yang menangis saat menemukan Thunder yang tak sadarkan diri dengan luka tembak dikaki kirinya.
“Oppa!” seru Jiyeon sambil menghampiri Gikwang bersama Sulli disampingnya
“Ah! Gwenchanayo?” tanya Gikwang, Jiyeon mengangguk. “Gwenchanayo, Sulli-ssi?” lanjutnya sambil menoleh pada Sulli
“Ne, oppa tidak apa-apa?” tanya Sulli sementara Gikwang hanya mengangguk kecil
“Lebih baik sekarang kita ke rumah sakit. Thunder terluka, kakinya tertembak oleh Chansung.” Ucap Gikwang
“Jinjjayo? Ayo kita ke rumah sakit!” seru Sulli dan ia langsung melesat keluar rumah meninggalkan Gikwang dan Jiyeon yang memandangnya penuh bingung tapi tak lama kemudian mereka mengikuti putri tunggal presiden Korea Selatan tersebut.
**
Suasana sangat sepi disalah satu ruangan di rumah sakit Seoul. Krystal hanya duduk diam dan memandangi Thunder yang tengah terbaring dengan perban dikaki kirinya. Krystal terus menerus menepis air matanya yang tak mau berhenti keluar dari kedua matanya.
Saat ia tahu Thunder terluka, ia segera lari menghampiri laki-laki pendiam itu. Rasanya sakit sekali melihat Thunder terluka dan tak sadarkan diri, bahkan sampai sekarang. Krystal sendiri juga bingung kenapa setiap kali melihat Thunder terluka, ulu hatinya nyeri dan terasa sakit sekali, ia bahkan sampai menangis tersedu-sedu seperti tadi dan sekarang.
“Soojung-ya..” pintu ruangan itu terbuka dan terlihatlah sosok Jiyeon, Gikwang, dan juga Sulli
“Unnie-ah!” Krystal berlari dan memeluk Jiyeon erat kemudian menangis sejadi-jadinya
Jiyeon mengerjapkan matanya beberapa kali atas tindakan Krystal sebelum tangannya beranjak untuk mengelus punggung gadis itu dan menggiringnya keluar dari ruangan meninggalkan Gikwang dan Sulli.
“Oppa, Krystal kenapa?” tanya Sulli
“Molla, mungkin dia sedih. Setahuku, dia sangat dekat dengan Thunder. Karena mereka seperti kakak-adik..” Gikwang mengangkat bahunya
Sulli mengangguk kecil lalu mengalihkan pandangannya pada Thunder yang terbaring tak sadarkan diri diranjang. Ia segera duduk disebuah kursi disamping ranjang, dan menatap Thunder dengan sedih.
“Oppa, cepat sadar. Walaupun kita baru berkenalan, tapi aku menyukaimu oppa…” ucap Sulli membuat Gikwang terkejut dan diam ditempatnya
**
“Soojung-ah, uljimayo! Wae gurae?” tanya Jiyeon
Saat ini mereka sedang duduk disebuah kursi taman rumah sakit. Krystal masih menangis, tapi tidak sebanyak tadi dan sudah mulai tenang. Dengan perlahan ia berhenti dan menarik nafas dalam-dalam, lalu menyeka air matanya.
“Ini, minumlah..” Jiyeon menyodorkan segelas teh hangat pada Krystal, “Ayo ceritakan, kenapa kau menangis?” tanyanya setelah Krystal menyesap sedikit tehnya
“Unnie…Jiyeon unnie, hatiku sakit…sakit sekali…saat melihat…Thunder oppa…terluka unnie-ya!” ucap Krystal terbata-bata dan air mata mulai mengalir lagi dipipinya
Jiyeon diam dengan perkataan Krystal, ia bukannya enggan menyahut perkataan Krystal. Hanya saja, ia tidak tahu harus berkata apa pada adik terkecilnya itu. Bukannya tidak paham, ia sangat paham dengan keadaan Krystal… Lagi-lagi, ia hanya bingung karena ia juga berada di posisi yang sama seperti Krystal, tentu berbeda laki-laki.
“Kau menyayangi Thunder oppa?” tanya Jiyeon pada intinya
Krystal terkejut. Ia tak menyangka Jiyeon akan menanyakan hal seperti itu, hal yang sama sekali tidak ada dipikiran Krystal. Ia hanya berkata kalau ia sakit sekali melihat Thunder terluka, tidak berkata ia menyayangi Thunder. Tapi, apakah ia menyayangi Thunder? Didalam hatinya yang terkecil, ia mengakuinya. Tapi apa pantas, orang-orang seperti mereka yang setiap hari bekerja dengan resiko kehilangan nyawa memilik perasaan seperti itu? Rasa sayang? Bahkan…rasa cinta?
“A…aku…tidak tahu…” Krystal tergagap dan pipinya bersemu
“Tidak perlu dijawab juga aku sudah tahu jawabannya.” Jiyeon tersenyum manis
“Unnie…” rengek Krystal sementara Jiyeon tersenyum melihat adik kecilnya
**
Keesokan harinya, saat Sulli berkunjung ke rumah sakit ia melihat Thunder yang sedang duduk dan menonton tv ditemani oleh Jiyeon disampingnya. Dengan senyum lebar, ia menghampiri Thunder dan juga Jiyeon.
“Annyeong!” sapanya pada mereka berdua, “Thunder oppa, apa oppa sudah baikan?” tanyanya
“Ya, lumayan.” Thunder menjawab dengan singkat
“Ah, oppa. Sudah saatnya kau makan, dan setelah itu kau harus minum obat.” Jiyeon mengambil mangkuk bubur dari atas meja
“Unnie, biar aku saja yang menyuapi Thunder oppa” Sulli menawarkan diri membuat Jiyeon dan Thunder bertatapan dengan bingung tapi tetap menyerahkan mangkuk ke tangan Sulli
Sulli dengan senang menyuapi Thunder makan, sendok demi sendok bubur telah masuk kedalam mulut Thunder sampai akhirnya sebuah suara nyaring menghentikan aktivitas orang yang ada didalam ruangan tersebut.
BANG!
Suara tembakan dari luar yang membuat Jiyeon siaga dengan mengambil sebuah pistol dari tasnya, sementara Sulli terus mendekat ke arah Thunder dengan ekspresi takut kemudian menaruh tangannya dibahu Thunder membuat laki-laki itu menoleh ke arahnya.
“Tidak apa-apa Sulli-ssi.” Thunder menepuk tangan Sulli dengan tangannya, dan untuk pertama kalinya juga Sulli melihat senyum Thunder
“Diamond unnie!” Krystal masuk dengan terburu-buru namun berhenti sedetik kemudian saat melihat Thunder dan Sulli
“Ada apa?” tanya Jiyeon mengalihkan perhatian Krystal
“Ehmm…aku harus pergi dengan Sulli.” Ucapnya sambil menoleh pada Sulli, “Teman-teman kita datang lagi” lanjutnya
“Ah, baiklah. Sulli, sekarang kau ikut Krystal ke tempat aman.” Titah Jiyeon sementara Sulli menurut dan pergi sedetik kemudian bersama Krystal
**
Krystal dan Sulli terus berlari menyusuri lorong-lorong rumah sakit, dan ketika sampai disebuah lorong sepi dan gelap seseorang menghadang mereka berdua yang otomatis membuat mereka berhenti.
Long time no see, sweetheart!” ucap laki-laki tersebut
Krystal menyipitkan matanya tidak suka, “Choi Minho-ssi.” Desisnya tajam
**
Dua orang manusia masuk kedalam ruangan Thunder dirawat, membuat penghuni yang ada didalamnya menoleh ke arah pintu dan mendapati seorang laki-laki dan juga perempuan berwajah boneka Barbie.
“Halo kawan lama…” sapa sang laki-laki-laki, “Ah, Thunder ada apa dengan kakimu eh?” lanjutnya dengan senyum mengejek
“Diamond, hai! Hai juga Thunder oppa!” sapa sang perempuan berwajah Barbie
“Henry Lau…” desis Jiyeon tajam, “Dan kau, Goo Hara…” lanjut Jiyeon pada perempuan berwajah Barbie
“Disini ada Hara, dia tidak pernah terpisah dengan pacarnya. Berarti Choi…” Thunder membelalakan matanya saat ia sadar akan sesuatu
“Ya Hara! Dimana pacarmu, Choi Minho?” tanya Thunder garang
“Mungkin sedang membereskan gadis jalang kalian, alias Krystal.” Hara berkata dengan santai
“Sialan…” desis Thunder kemudian mencabut selang infusnya
**
Gikwang meninggalkan mobilnya diparkiran dan berjalan menuju rumah sakit. Ia mendapat berita bahwa teman-teman lamanya datang berkunjung untuk membawa Sulli pergi. Ia terus menghubungi Jiyeon namun tak diangkat, begitupun dengan Krystal. Gikwang mengumpat kecil dan mempercepat langkahnya.
“Sky oppa!” sebuah suara dari arah belakang membuat Gikwang terhenti
Hanya satu orang yang memanggilnya dengan sebutan ‘Sky oppa’. Perlahan, ia berbalik dan terlonjak saat tak jauh dari posisinya berdiri seorang perempuan manis lengkap dengan senyumnya.
“Han Sunhwa…” ucap Gikwang pelan, kemudian otaknya teringat suatu hal
“Kau pasti mencari Henry oppa kan? Dia sedang bersama dengan Diamond-mu oppa.” Ucap Sunhwa lalu menyeringai kecil
“Kalian berdua datang untuk menculik putri kan?” tanya Gikwang mencoba tenang walaupun hatinya terus berteriak ingin segera menghampiri Jiyeon
“Berdua? Aku tidak bersama Henry oppa saja. Hara dan Minho juga datang mengunjungi” jawab Sunhwa santai, “Akhirnya kami bisa bertemu orang yang kami sayangi dimasa lalu kami. Aku bisa bertemu denganmu Sky oppa, Jiyeon bisa bertemu dengan Henry oppa, Thunder dan Hara, dan Minho dengan Krystal.” Lanjutnya seolah-olah gembira
“Apa kau bilang? Jadi maksudmu, mereka…berhadapan dengan mantan pacar mereka masing-masing?” ucap Gikwang
“Ya. Begitulah! Kenapa memang? Kau khawatir oppa?” tanya Sunhwa tersenyum mengejek
Ya, dalam hati ia mengakui bahwa ia mengkhawatirkan anggota timnya. Terlebih lagi Krystal. Masalahnya, gadis itu yang pergi membawa Sulli dan sekarang ia berhadapan dengan Minho. Walaupun sekuat apapun tenaga Krystal, ia tak mungkin bisa menandingi Minho yang lelaki dan juga lulusan terbaik di CIA. Ia tahu semua itu karena ia juga pernah menjadi lulusan terbaik di CIA tahun 2010, sementara Minho tahun 2011.
“Baiklah Sunhwa, mari kita selesaikan secara cepat.” Ucap Gikwang

To be continued…

Time Machine - SNSD


(Jessica) Itsumo yori sukoshi hiroi heya tada hitori
It’s over, guess it’s over
(Taeyeon) Futari de tsukuri ageta sutori mo munashiku
Konnani kantan ni kuzurete shimau nante
(Sunny) One mistake, got a one regret
(Seohyun) Dare mo kanpeki jyanaitte
(Sunny) Sou ii kikasetemitemo
(Seohyun) Nani o shitemo kizu wa iyasenakute

(All) Ima Time Machine ni norikonde
(Taeyeon) Anata ni ai ni iku (Seohyun) koto ga dekita nara
(All) Mou nanimo negawanai
(Sunny) Hakakute tooi kioku ni naru mae ni
(Jessica) I need a time machine oh
(Tiffany) I need a time machine oh


(Jessica) Hitori de sugosu jikan wa ososugite
(Taeyeon) I am machi no batsu wa amari ni mo omoku
(Jessica) Anata ga saigo ni nokoshita words
(Taeyeon) Ima demo zutto rifurein tomaranai mada mune ga itamu
(Sunny) Just one mistake, just one regret
(Seohyun) Wagamama mo ima wa itoshikute

(All) Ima Time machine ni norikonde
(Taeyeon) Anata ni ai ni iku (Seohyun) koto ga dekita nara
(All) Mou nanimo negawanai
(Sunny) Hakakute tooi kioku ni naru mae ni
(Jessica) I need a time machine

(Tiffany) Jikuu tobikoete anata ni aetera
(All) Tatoe onaji
(Taeyeon) Ketsumatsu mukaeta toshitemo kitto
(All) Kui wa nokoranai haza dakara

(All) Ima Time machine ni norikonde
(Taeyeon) Anata ni ai ni iku (Seohyun) koto ga dekita nara
(All) Mou nanimo negawanai
(Sunny) Hakakute tooi kioku ni naru mae ni
(Taeyeon) Yeah futari no omoida wasurete shimau mae ni
(Tiffany) Gimme a time machine


(Jessica) Oh Gimme a time machine
(Sunny) Oh Gimme a time machine



Sabtu, 31 Maret 2012

She’s Free Now?? (oneshoot)


Mir/Jiyoung
Slight : Thunder/Krystal, Seungho/Gyuri, Key/Nicole
PG-15-rated | Friendship/Romance | author: ennosarasss
“Dia… benar-benar single sekarang?”
                                         

×××

Mir terus menatap takjub pada laptop dihadapannya. Ia bahkan tidak menyadari bahwa Thunder tengah berdiri dibelakangnya saat ini. Matanya tertuju pada sebuah music video yang tak bosan ia putar sejak satu jam yang lalu.
“Ya Cheolyong-ah, kita harus berangkat latihan sekarang.” Thunder menarik pelan lengan Mir, namun yang ditarik tidak bergerak sedikitpun
Merasa tidak dihiraukan, Thunder mencoba melongok ke arah laptop sang maknae. Oh, music video terbaru dari salah satu girlband terkenal di Korea Selatan –KARA– dengan single terbarunya yang berjudul STEP.
“Dari tadi kau hanya memperhatikan Nicole kan?” ucap Thunder mencoba memancing Mir, tapi anggota termuda dari boyband MBLAQ itu tidak sedikitpun menyahut
Pantang menyerah, Thunder mencoba memancing Mir kembali. “Wah, Hara semakin cantik saja ya sekarang?” dan ucapan itu berhasil membuat Mir menoleh ke arahnya
“Cih, aku tidak suka perempuan cantik. Aku lebih suka perempuan yang cute.” Ucap Mir kembali pada laptop dihadapannya
“Maksudmu? Seungyeon noona? Ya, dia memang cute.” Thunder mengangguk dan pura-pura tidak tahu
“Member KARA yang paling cute itu maknaenya, Jiyoung!” sahut Mir tidak setuju
“Tapi menurutku yang cute itu Seungyeon noona!” balas Thunder tak mau kalah
“Hyung, kau ini kenapa? Mau ku laporkan pada Krystal eh?” ucap Mir mulai terlihat kesal
“Kekeke~” Thunder terkekeh. “Cepat keluar sekarang dan akan ku beri informasi penting tentang Jiyoung..” bisik Thunder lalu berjalan keluar dari kamar Mir
“Nde? Hyung!” Mir menoleh, namun Thunder sudah tidak ada dikamarnya. “Aissh, Cheondung Hyung! Hyung!” dengan tergesa-gesa Mir keluar dari kamarnya dan mengejar Thunder

×××

Selesai latihan, Mir segera menghampiri Thunder yang tengah duduk istirahat di salah satu sudut ruangan.
“Hyung, cepat beri tahu aku!” desak Mir sambil mengguncang-guncang lengan Thunder
“Beri tahu apa? Apa maksudmu?” Thunder berlagak bingung dan mengerutkan keningnya
“Ya! Informasi penting tentang Jiyoung katamu tadi!” sahut Mir setengah berteriak
“Oh itu. Jadi, kemarin-…”
“Oppa! Thunder oppa!” seorang gadis dari arah pintu ruang masuk berjalan ke arah Thunder dan Mir yang tengah mengobrol
“Ya, kau mengganggu kami saja Krystal.” Mir berpura-pura kesal sementara gadis tadi –yang sekarang tengah duduk disamping Thunder– hanya menjulurkan lidahnya
“Soal Jiyoung, kau tanya langsung saja pada Soojungku.” Ucap Thunder sambil meminum air mineralnya
“Ya Krystal, ada informasi penting apa tentang Jiyoung? Cepat beri tahu aku!” desak Mir
“Oh, Jiyoung. Dia hanya sudah putus dari Minhyuk oppa.”
Butuh waktu beberapa saat untuk mencerna kata-kata dari Krystal, sampai dua orang yang ada dihadapannya itu terlihat gemas dengan tingkah laku dari Mir. “Dia… benar-benar single sekarang?” akhirnya ada sebuah kalimat yang keluar dari bibir Mir
“Ya, begitulah.” Krystal mengangguk pelan
“JINJJAYO??? WAH AKHIRNYA KESEMPATANKU UNTUK MENDEKATI JIYOUNG SEMAKIN BESAR! HAHAHA…” Mir berteriak heboh dan melompat-lompat gembira dengan berita yang disampaikan Krystal

×××

Hari ini MBLAQ mempunyai jadwal tampil –dan secara kebetulan hari itu juga KARA akan melakukan comeback stage dengan single dari album ketiga mereka, STEP. Mir dan Seungho sedang duduk sambil mengobrol ketika Gyuri dan Jiyoung berjalan didepan mereka.
“Gyuri-ya!” panggil Seungho pada sang leader KARA, Gyuri
“Nde?” Gyuri berhenti dan menoleh pada Seungho membuat Jiyoung yang ada disampingnya otomatis berhenti juga
“Ada yang ingin ku bicarakan denganmu.” Ucap Seungho yang sekarang sudah ada dihadapan Gyuri
“Oh? Arraso. Jiyoung-ah, kau tunggu disini ya.” Pesan Gyuri sementara sang maknae hanya mengangguk
“Mir, tolong temani Jiyoung ya. Aku hanya sebentar.” Seungho mengerlingkan matanya jahil lalu berjalan berdua bersama Gyuri
“Annyeong Mir oppa!” Jiyoung memberi salam pada Mir lalu duduk disebelahnya
“Oh, annyeong..” sahut Mir canggung
Keheningan terjadi setelahnya, karena mereka memang tidak terlalu dekat walaupun sama-sama maknae dari grup. Jiyoung sibuk dengan ponselnya, sementara Mir sendiri sibuk dengan sebuah pertanyaan yang ingin ia sampaikan pada Jiyoung. Tapi ia takut sedikit lancang, karena itu adalah pertanyaan yang menyangkut pribadi Jiyoung. Mir bergerak-gerak gelisah dalam duduknya, membuat Jiyoung yang ada disebelahnya menoleh.
“Oppa, kau kenapa? Kau sakit? Dari tadi kau terlihat tidak nyaman.” Ucap Jiyoung
“Eh? Aniyo, gwechanayo.” Mir mencoba tersenyum, “Mmm… Jiyoungie. Eh maaf, maksudku Jiyoung..” Mir meralat panggilannya pada Jiyoung
“Ahaha, tidak apa-apa oppa. Jiyoungie juga boleh, kenapa memanggilku?”
“Uh, bagaimana ya? Mm… bolehkah aku menanyakan sesuatu padamu?” ucap Mir semakin gugup
“Nde, tentu saja oppa. Kau ingin bertanya apa?” ucap Jiyoung
“Kau… dan… uh, Minhyuk… benar-benar… putus?” tanya Mir sedikit tergagap, “Jeongmal mianhae, aku tidak bermaksud lancang Jiyoungie…” lanjutnya kemudian
“Ahaha, gwechana oppa. Aku dan Minhyuk oppa memang sudah lumayan lama putus, aku yang memutuskannya.” Jawab Jiyoung tenang
“Kalau boleh tahu, kenapa kau putus dengannya?” tanya Mir
“Hmm…?” Jiyoung menoleh sebentar pada Mir, tapi sedetik kemudian menunduk. Terlihat jelas sekali bahwa kedua pipinya bersemu merah.
“Hey, pipimu merah! Kau sakit ya?” tanya Mir
“Gwenchanayo oppa.” Sahut Jiyoung cepat, “Oppa ingin tahu alasanku putus dengan Minhyuk oppa?” lanjutnya kemudian, yang dibalas anggukan kecil dari Mir
“Aku putus dengan Minhyuk oppa karena aku suka dengan namja lain.” Jiyoung berkata dengan malu-malu
“Namja lain? Siapa namja itu?” Mir bertanya dengan sedikit ketus, untunglah Jiyoung tidak mendengar nada bicara Mir
“Dia teman ’91 liners Nicole unnie.” Jawab Jiyoung sambil menunduk malu
“Oh. Siapa itu? Boleh aku tahu?” tanya Mir sebiasa mungkin agar debar jantungnya tidak terdengar oleh Jiyoung
“Aniyo, aku malu!” Jiyoung menggeleng pelan dan pipinya semakin memerah karena malu
“Jebal Jiyoungie, siapa tahu aku bisa membantumu agar kau dan dia bisa bersama.” Ucap Mir sedikit memohon
“Ciri-cirinya saja ya oppa?” ucap Jiyoung sambil menoleh pada Mir
“Ah, ne ne. Baiklah, ayo beri tahu aku.” Mir mengangguk cepat
“Namanya terdiri dari 3 huruf…”
Mir mulai berkeringat dingin dengan ciri-ciri pertama yang disebutkan oleh Jiyoung
“Dia seorang rapper…”
Rasanya oksigen disekitarnya sudah mulai menipis karena Mir sekarang sulit bernapas
“Pasti… Key” batin Mir berkata dan seketika hatinya mencelos
Ya, pasti Key. Jiyoung pasti suka dengan namja itu. Nama Key terdiri dari 3 huruf, dia seorang rapper, dan ia adalah teman dekat Nicole di ’91 liners selain dirinya dan Jinwoon.
Lebih baik ia pergi dari tempat itu sekarang, batinnya.
Jiyoung memandang heran saat Mir bangkit dari duduknya. Apa ia telah melakukan kesalahan pada laki-laki itu? Karena sekarang wajah Mir terlihat sangat tidak bersahabat. Ataukah, Mir sudah tahu bahwa ia menyukai laki-laki itu dan Mir ingin menjauh?
Ya, Jiyoung akui bahwa ia telah menyukai Mir. Jiyoung menyukai Mir sejak dimalam hari Natal saat dirinya, Hara, dan Seungyeon datang ke dorm MBLAQ untuk berkunjung. Ia menyukai sikap Mir yang apa adanya dan tidak dibuat-buat, dan sejak saat itulah ia mendeklarasikan dirinya bahwa ia menyukai Mir –sampai saat ini.
“Oppa, kau mau kemana?” tanya Jiyoung saat Mir siap melangkahkan kakinya
“Aku harus kembali ke ruangan MBLAQ, sebentar lagi kami akan tampil.” Jawab Mir datar
“Oppa, aku belum selesai. Masih ada satu ciri-ciri lagi dari namja itu.” Ucap Jiyoung
“Sudahlah, aku sudah tahu.” Mir mulai berjalan meninggalkan Jiyoung
“Oppa…” Jiyoung bangkit dari duduknya
“Apa? Kau mau aku menyebutkan namanya juga?” ucap Mir yang kini tengah membelakangi Jiyoung
“Tidak, aku ingin memberi tahu ciri-ciri terakhir namja itu.” Jiyoung mulai berkaca-kaca
Mir menutup matanya sesaat, untuk menghilangkan rasa nyeri yang ada dihatinya dan bersiap untuk ucapan Jiyoung yang akan lebih menyakitkan hatinya lagi. Ia membuka matanya bersamaan disaat Jiyoung mengucapkan kata-kata itu.
“Dia…seorang maknae.” Ucap Jiyoung yang sudah meneteskan air mata pertamanya untuk Mir. “Terima kasih telah mendengarkanku oppa, aku permisi. Annyeong…” Jiyoung membungkuk sedikit lalu berbalik dan berlari meninggalkan Mir yang mematung ditempatnya
Kata-kata Jiyoung masih terngiang jelas ditelinga Mir.
Namanya terdiri dari 3 huruf. Seorang rapper. Dan maknae.
Kata-kata terakhir yang diucapkan Jiyoung mematahkan semua anggapan Mir tentang laki-laki yang disukai oleh sang maknae KARA. Orang itu bukan Key, Key bukanlah seorang maknae di grupnya. Dan setahunya, di ’91 liners yang memiliki nama yang terdiri dari 3 huruf hanya Key dan……
“……aku.” Gumam Mir pelan
Mungkinkah Jiyoung selama ini menyukainya? Sama seperti apa yang dirasakan olehnya? Dan bukan menyukai Key, temannya yang juga termasuk ’91 liners? Bodoh, pasti itu benar dirinya. Lagipula Key adalah pacar Nicole, tidak mungkin ia menyukai pacar unnienya sendiri.
Mir mulai sadar dan berbalik untuk berbicara pada Jiyoung, tapi saat berbalik ia tidak menemukan Jiyoung ditempat itu. Sekarang ia mulai panik karena Jiyoung tiba-tiba menghilang, Ah! Mungkin ia ada diruangannya bersama member KARA lain –batin Mir. Dan dengan secepat kilat, ia segera lari ke arah ruangan KARA berada.
Sampai. Akhirnya Mir sampai didepan ruangan KARA. Tapi, kenapa pintunya setengah terbuka dan terdengar suara tengisan dari dalam? Dengan pelan-pelan dan tidak bersuara, Mir mencoba mengintip ke dalam ruangan. Oh, itu dia. Didalam hanya ada Nicole yang tengah memeluk seorang gadis yang tengah menangis, dan Mir tahu kalau yang sedang menangis adalah… Jiyoung?
Mir mulai masuk dengan perlahan dan berdiri tak jauh dari pintu agar Nicole dan Jiyoung tidak terganggu –dan memang mereka tidak terganggu bahkan tidak merasakan kehadiran Mir didalam ruangan.
“Unnie, aku malu! Mir oppa tidak menyukaiku unnie!” adu Jiyoung sambil terus menangis
“Aniyo Jiyoung, mungkin saja Mir sedang lelah jadi ia seperti itu padamu.” Nicole mengusap punggung Jiyoung dan ingin memanggil member lain ketika ia melihat Mir tak jauh dari pintu
“Mireu.” Ucap Nicole yang membuat Jiyoung melepaskan pelukannya dan mengalihkan pandangannya pada Mir
“Ah, aku keluar dulu mencari Hara.” Alibi Nicole lalu keluar ruangan menyisakan Mir dan Jiyoung yang masih diam ditempat mereka masing-masing
Dengan keberanian penuh yang entah darimana datangnya, Mir berjalan menuju Jiyoung lalu duduk disebelahnya. Setelah itu ia mengangkat dagu Jiyoung dan mulai membersihkan pipi Jiyoung yang basah akibat air mata –tanpa suara sedikitpun. Ia lalu beranjak menggenggam kedua tangan Jiyoung dan dengan mantap menatap dalam ke arah mata gadis itu.
“Maaf atas sikapku tadi. Aku tidak akan begitu jika aku tidak salah paham, aku kira kau menyukai Key…” Mir kemudian menunduk, dan mengatus nafasnya.
“Jiyoungie, aku menyayangimu. Bolehkah aku menempati seluruh ruangan hatimu?” ucap Mir tanpa ada rasa ragu sedikitpun
“Cheolyongie oppa~” Jiyoung mulai berkaca-kaca lagi dan lantas memeluk Mir dengan erat. “Oppa boleh menempati seluruh ruangan hatiku.” Ucapnya kemudian setelah melepas pelukannya
“Gomawo chagiya…” Mir tersenyum dan mengusap lembut pipi Jiyoung
“Nde oppa.” Jiyoung tersenyum lalu mendekatkan wajahnya ke arah wajah Mir, lalu mencium pipi namja tersebut
“Kau ini Jiyoungie, kukira kau ingin macam-macam.” Mir mengacak-acak rambut Jiyoung lalu memeluk gadis itu dengan penuh rasa sayang


| e n d |


Special Epilog

“Huh, akhirnya selesai juga misi ini.” Ucap Thunder lalu duduk disebelah Seungho
“Nde.” Krystal mengangguk, “Oppa, lihat itu!” Krystal menunjuk Seungho yang tengah mengobrol akrab dengan Gyuri
“Sepertinya Mereka berdua saling menyukai.” Sahut Nicole dari samping Krystal
“Wah, dasar dua leader ini…” Thunder menggeleng-geleng tak percaya. “Kita mendapat misi lagi kali ini, menyatukan dua leader itu.” Lanjutnya
“Kekeke~” Krystal dan Nicole terkekeh
“Tapi kita harus memberitahu couple maknae agar membantu kita oppa.” Sahut Krystal
“Nde, aku juga setuju. Ayo kita tinggalkan dua leader ini…” ucap Nicole
Thunder, Krystal, dan Nicole pun meninggalkan Seungho dan Gyuri yang tengah mengobrol tanpa memperhatikan suasana disekitar mereka.

Dag Dig Dug - Blink (OST. Putih Abu-Abu)


Aku tak mau bertemu kamu
Yang selalu menggangguku
Buat hariku tak menentu
Aku benci kamu

Namun hatiku jadi rindu
Ingat kelakuan nakalmu
Ini semua terasa lucu
Aku rindu kamu

Dag dig dug hatiku (dag dig dug hatiku)
Dag dig dug hatiku (dag dig dug hatiku)
Dag dig dug hatiku

Cinta cinta cinta datang padaku
Malu malu malu ku akui itu
Tapi tapi kamu tlah menawan hatiku
Cintaku bersemi di putih abu-abu

Aku tak mau bertemu kamu
Yang selalu menggangguku
Buat hariku tak menentu
Aku benci kamu

Namun hatiku jadi rindu
Ingat kelakuan nakalmu
Ini semua terasa lucu
Aku rindu kamu

Dag dig dug hatiku (dag dig dug hatiku)
Dag dig dug hatiku (dag dig dug hatiku)
Dag dig dug hatiku

Cinta cinta cinta datang padaku
Malu malu malu ku akui itu
Tapi tapi kamu tlah menawan hatiku
Cintaku bersemi di putih abu-abu

Dag dig dug hatiku (dag dig dug hatiku)
Dag dig dug hatiku (dag dig dug hatiku)
Dag dig dug hatiku (dag dig dug dag dig dug)

Cinta cinta cinta datang padaku
Malu malu malu ku akui itu
Tapi tapi kamu tlah menawan hatiku
Cintaku bersemi di putih abu-abu

Cinta cinta cinta tlah datang padaku
Malu malu malu ku akui itu
Tapi tapi kamu tlah menawan hatiku
Cintaku bersemi di putih abu-abu

Di putih abu-abu
Cintaku bersemi di putih abu-abu 

Rabu, 21 Maret 2012

A Little Story in Dufan

Assalamualaikum :)
Hari ini bawa sedikit cerita waktu pergi ke dufan sama temen-temen gue. (re: asri, nana, shinta)
Story begin in stasiun bojong gede. Janjian jam 7 gapake ngaret, taunya gue yang ngaret -_-
yang dateng pertama asri, kedua shinta, ketiga gue, terakhir nana. Pas udah lengkap semua, kita jalan ke stasiun bojong gede trus beli tiket kereta jurusan manggarai yang ekonomi-ac. kereta pertama dateng, tapi kereta ekonomi dan banyak cowok-cowok alay yang naik ke atas gerbong biar gratisaaaan yeeeeh -,-
Kereta kedua dateng, dan kita naik kedalem udah penuh sama bapa-bapa yang berangkat kerja. tadinya gue sama shinta mau naik ke atas gerbong biar acnya lebih kerasa alias ac alami, tapi gue takut masuk angin. alhasil kita berempat berdiri berdesak-desakan *halah* di dalem kereta. Didalem gue takut banget karena itu pertama kalinya gue naik kereta begituan, tapi gue kaya orang purba yang ga pernah naik kereta juga. Gue and the genk *asik bahasanya coy* berisik banget dikereta, apalagi gue -,-. Setiap keretanya berhenti atau jalan, badan gue ikutan goyang hampir mau jatuh, dan temen-temen gue ngatain gue lebay. distasiun apa gitu gue lupa, bapa-bapa yang duduk depan gue sama nana berdiri dan nawarin nana buat duduk tapi gue malah berantem sama dia buat duduk dan alhasil gue yang menang. Kenapa gue yang duduk? karena gue ngeliat gelagat shinta yang pengen duduk juga, jadi gue buru-buru duduk, kan ga lucu kalo gue sama nana yang berebutan tapi shinta yang dapet tempat duduk -_-
Dan sepanjang sisa perjalanan kereta itu gue habiskan dengan ngeledekin tiga temen gue yang ga dapet tempat duduk HAHAHA *evil laugh*

Taraaaaaaat, kita nyampe di stasiun manggarai jam setengah 10. Udah gitu kita jalan nyariin halte busway yang ke ancol, dan seperti biasa gue yang paling lebay dan bersemangat. Tapi tiba-tiba nana nanya ke mas-mas tukang jualan dan ternyata kita salah jalan -_- alhasil kita muter balik dan asri ngajakin lari dipinggir halte, BAYANGKAN??? sumpah yaaa gue gamau pergi sama lu lagi sri (to asri)
Udah tuh kita naik busway, dan sepanjang jalan kita duduk ditemenin sama mas-mas penjaga pintu busway yang ganteng beud!!! *alay kumat*

Kita sampe didufaaaaaaaaaaaaaaaaaaannn!!!!
Kita beli tiket masuk ancolnya 15.000 dan tanya ke mba-mbanya kapan dufan buka. dan mba-mba itu bilang bukanya jam setengah 2 siang sementara saat itu masih jam setengah 12 siang, njrrrriiiiiiitt nyesek -_- (re: gue ke dufan hr jum'at)
Udah tuh, kita nunggu kaya orang bego didepan pintu dufan sambil poto-poto, makan bekel, dan lain-lain yang mencirikan orang kampung yang baru pertama kali ke kota -,- Karena setengah 2 masih lama, akhirnya kita sholat dulu dimushola *backsound suara tepuk tangan* dan seperti biasa gue sama shinta selalu melakukan tradisi sebelum sholat yaitu injek-injek kaki sambil ketawa-tawa
Selesai sholat kita nunggu lagi seperti orang kampung dan memutuskan beli minuman soda dimesin otomatis, kita tinggal masukin uang 10.000 dan milih minuman kemudian minuman itu datang sendiri ke kita, subhanallah teknologi jaman sekarang yaaaaaa :)
Galama kemudian loket buka dan nana buru-buru ngantri beli tiket sementara gue shinta asri neduh dibawah pohon kaya orang gila.

Yaaaaaaaaaaaaaaa, kita masuk dufaaan! Wahana yang pertama kita naikin alap-alap, dan karena kita yang naik pertama jadi kita diputerin 3 kali kan biasanya 2 kali doang. di situ gue duduk sama shinta sementara asri sama nana, sepanjang permainan gue ketawa-tawa sambil neriakin nama shinta sementara yang diteriakin sibuk teriak ke mas-masnya "cukuuuuuuuuuuuppp! cukuuuuuuuuuupp! cukuuuuuuuuuuuup!" seperti itu, menyedihkan bukan? ckck..
Wahana kedua istana boneka -_- itu juga karena shinta yang minta, nothing special di istana boneka. Yang gue tau, pas keluar istana boneka gue tak sadarkan diri alias tidur :D Trus kita ke 3 dimensi, nothing special juga disana.
Nah ini dia. Wahana berikutnya setelah 3 dimensi adalah ontang-anting dan shinta ga ikut karena takut muntah, gue sendiri bawa kantong plastik persediaan buat muntah juga -_- awal awal naik itu seneng, teriak-teriak gajelas sambil ketawa dan manggil-manggil nama shinta, dan musibah bermula saat gue nengok kebelakang mencoba ngeliat nana dan asri, dari situ gue mulai pusing dan mual sampe akhirnya pas turun gue mau muntah tapi gue tahan karena takut nyusahin temen-temen gue.
Wahana selanjutnya halilintar, langganan gue kalo pergi ke dufan. gue duduk berdua sama asri, shinta sama nana. sebelum naik, kita sepakat neriakin cowok-cowok yang kita suka (re: gue fikri, shinta yoyo, nana randy, asri arif) eh pas udah naik taunya gue doang yang teriak fikri -_- dan gue ngerasa pas gue teriak gue freak ga ketulungan -,-
Selesai halilintar asri pamit ke toilet dan ternyata dia mau pingsan di toilet katanya tapi gajadi -_-
Trus kita sholat ashar, baru lanjut ke arung jeram. pas baru naik dan mau jalan, shinta teriak-teriak ke masnya kalo dia gabisa pake sabuk pengamannya tapi masnya masa bodo dan shinta ditolongin sama mba-mba sebelahnya. pas main arung jeram shinta yang paling basah kena air, ckck kasian banget. selesai arung jeram kita mau lanjut ke niagara-gara, tapi kita main diperang bintang dulu nembakin monster monster gajelas dan gua sama shinta sempet shock waktu dilorong perang bintang itu.
Selesai perang bintang kita jalan ke niagara-gara, dan asri sama nana udah ngoceh mereka pengen duduk dipaling belakang -_- tapi gue langsung menengahi dengan cara gambreng. kita gambreng dan sialnya gue harus duduk paling depan -_- dari niagara-gara kita kerumah miring, dari rumah miring kita kerumah kaca. sumpeh deh, tu rumah kaca serem banget dan pas keluar gue pusing tak tertahankan -_-
Kita istirahat sebentar, shinta asri sama nana sibuk beli jajanan SD alias es serut -_- karena gue merasa itu jajanan anak kecil dan gue udah remaja gue memutuskan gaikutan beli dan hanya menonton mereka dengan mulut yang banjir air liur *tapi bohong, hehe*
Selesai makan es serut kita ganti baju trus sholat maghrib, trus sibuk diskusi jadi naik hysteria atau enggak. gue bilang enggak jadi karena udah tutup, tapi sebenernya alasan gue karna sedikit takut :P
Pas ngecek kesana taunya masih buka dan matilah gue -_-. Gue rada dipaksa naik, pasalnya nana mau naik kalo  shinta naik, shinta mau naik kalo gue naik, dan gue sendiri gamau naik sebenernya. tapi tiba-tiba gue penasaran dan gue juga mikir pengen pamer ke kakak laki-laki gue kalo gue berani naik hysteria. akhirnya dengan sedikit ragu-ragu, gue naik dah. akhirnya gue shinta nana naik sementara asri gamau karna takut. kita bertiga minta ke mas-masnya supaya dipelanin dan jangan tinggi-tinggi, tapi mas-masnya dengan santai ngomong kalo itu udah otomatis dan banyak lagi omongan gapenting yang dia bilang, trus gue bilang aja "ah bacot bacot bacot! -_-" akhirnya mas-masnya sama asri cuma ketawa liat kita ketakutan dan hysteria pun dimainkan -_-
Jantung gue naik turun naik tuh wahana, apalagi pas turun pertama. gue pengen teriak tapi ketahan, lagian shinta sama nana juga ga teriak alias sunyi banget -_- dan mereka bilang pemandangannya bagus banget dan gue cuma manggut-manggut sok ngerti, padahal gue merem melek liatnya hahaha :D
Terakhir kita naik bianglala, gue sama shinta ketakutan dan terus-terusan nunduk padahal itu ga serem sama sekali. tapi gue sama shinta lebih milih naik hysteria berkali-kali daripada naik bianglala -_-
Trus kita makan baso dan dijemput papanya asri, pas dijalan sumpah acnya dingin banget sampe gue menggigil dan shinta kebelet pipis. sepanjang perjalan gue tidur dan ga ngedengerin yang lain ngomong, soalnya gue ngantuk berat -_-
And story finish when my daddy come to take me home. Haaaaaaaaaaah, akhirnya selesai juga sesi curhat ini. Udah dulu yaaaaaaaaa, wassalamualaikum :)

Selasa, 20 Maret 2012

Jumping - KARA


Jumpin' Jumpin' Jumpin' up
Jumpin' Jumpin' Jumpin' up
Jumpin' up Jumpin' up

Seulpeun gieok jiullae jeomjeom
Meoreojineun neoreul jabeullae Jump Jump
Nal gidaryeotdeon geu siganeuro dasi gallae

Aesseo barae ye aesseo barae iye
Aesseo barae aesseun mame geuttaeui you and I

Just nothing better only YOU
Gieok sok neoreul kkaewo Jumpin' Jumpin' Jumpin' up only YOU
Jamdeun sarangeul kkaewo Jumpin' Jumpin' Jumpin' up only YOU
Geuttaero Jumpin' up only YOU
Neoege Jumpin' up only YOU

Jumpin' up Jumpin' up

Dasi barae ye dasi barae iye
Dasi barae aesseun mame geuttaeui U & I

Just nothing better only YOU
Gieok sok neoreul kkaewo Jumpin' Jumpin' Jumpin' up only YOU
Jamdeun sarangeul kkaewo Jumpin' Jumpin' Jumpin' up only YOU
Geuttaero Jumpin' up only YOU
Neoege Jumpin' up only YOU


Take on me take on me take on me ye

U U U U
Take on me take on me take on me ye


Neon naui daia only YOU
Eoreum sok neoreul nogyeo Jumpin' Jumpin' Jumpin' up only YOU
Nokseun chueogeul dakka Jumpin' Jumpin' Jumpin' up only YOU
Geuttaero Jumpin' up only YOU
Idaero Jumpin' up only YOU


Nothing only YOU
Gieok sok neoreul kkaewo Jumpin' Jumpin' Jumpin' up only YOU
Jamdeun sarangeul kkaewo Jumpin' Jumpin' Jumpin' up only YOU
Geuttaero Jumpin' up only YOU
Neoege Jumpin' up only YOU...


Jumpin' Jumpin' Jumpin' up
Jumpin' Jumpin' Jumpin' up
Jumpin' up Jumpin' up