Minggu, 09 Januari 2011

Cinta Pertama


Cinta Pertama -CERPEN-


Cerpen ini terinspirasi dari film Cinta Pertama dan lagu Cinta Pertama juga. Tapi ceritanya aneh, Cuma khayalan saya aja. Soalnya agak gk sama kaya filmya, Hhe...
Yaudah, check this out and hope you like it J
~~~

Sunny....Sunny....
Jantungku berdebar tiap ku ingat padamu
Sunny....Sunny....
Mengapa ada yang kurang saat kau tak ada
Sunny....Sunny....
Melihatmu, menyentuhmu, itu yang ku mau

Kau tak sempat tanyakan aku
Cintakah aku padamu

Tiap kali aku berlutut, aku berdoa
Suatu saat kau bisa cinta padaku
Tiap kali aku memanggil didalam hati
Mana Sunny, mana Sunny ku, mana Sunny ku

Sunny....Sunny....
Apa kabarmu? Kabarku baik-baik saja
Sunny....Sunny....
Begitu banyak cerita tak habis tentangmu
Sunny....Sunny....
Salamku untukmu dari hati yang terdalam

~~~

“Cha, bangun! Jangan kaya gini terus, gw sedih cha..gw sedih....” keke menangis sambil mengusap-usap kepala acha yang kini terbaring lemah di ranjang salah satu rumah sakit, dengan selang pernapasan yang terpasang pada hidungnya dan selang infus yang menempel dipunggung tangan kirinya
“Keke, lebih baik kamu pulang. Biar tante yang jaga acha...” mamah acha membelai punggung keke, tapi keke tetap bergeming pada posisinya
TIK....TIK....TIK....tetesan air hujan mulai membasahi bumi
“Cha, liat. Sekarang lg gerimis, lo inget kan lo suka sama yang namanya gerimis?....cha, lo inget kan dulu suka main sama...Ray kalo lg gerimis?...” ucap keke pelan sambil terus terisak
“Keke...” mamah acha membelai punggung sahabat anaknya itu
“Cha, gw janji cha....gw bakal temuin ray cha...gw janji....” ucap keke sambil menggenggam tangan kanan acha yang tergeletak
CEKREK....pintu ruangan tempat acha dirawat terbuka. Sesosok laki-laki masuk kemudian menghampiri keke dan mamah acha
“Ke, mending lu pulang dulu. Udh 2 hari lo nungguin acha terus disini, sekarang biar gw sama tante dian yang jaga acha” ucap laki-laki itu
“Tapi zy...”
“Ozy bener cha, lebih baik kamu pulang trus istirahat. Besok kamu boleh kesini lagi” ucap mamah acha
“Yaudah tan, keke permisi pulang dulu” keke pamit pada mamah acha
“Iya, hati-hati sayang” pesan mamah acha
“Zy, gw balik dulu. Tolong jagain acha” pesan keke pada ozy –tunangan acha-
“Iya” sambil membenarkan posisi kacamatanya ozy mengangguk kecil
“Itu....” keke menunjuk sebuah buku yang ada ditangan ozy
“Buku harian acha” lanjut ozy
“Lo gk berhak baca buku harian acha zy..” ucap keke agak keras
“Cuma dari buku ini kita bisa nemuin ray, cinta pertama acha. Yang selalu acha tunggu” sahut ozy
“Aah, terserah!!” keke langsung beranjak pulang
“Zy, tante mau beli makan siang dulu ya” ucap mamah acha
“Iya tan...” ozy mengangguk dan tersenyum. Setelah mamah acha keluar, ozy langsung duduk dikursi samping ranjang acha. Ia kemudian membuka halaman pertama buku harian acha..

Dear Diary,
Hari ini seseorang masuk ke kelasku..
Entah mengapa, hatiku berdebar saat melihat dia. Dia begitu beda dari laki-laki yang lain
Dia terlihat cuek, cool, namun aku suka mata dan senyumnya.
Aku suka saat dia melihat, dan aku suka saat dia tersenyum....

~~~

KRING....KRING....bel SMA Kartini berbunyi nyaring. Semua murid-murid langsung berlarian masuk ke kelas mereka masing-masing, begitu juga dengan acha dan keke. Seorang guru wanita masuk ke dalam kelas 12 IPA 1, kelas acha dan juga keke
“Selamat pagi anak-anak” sapa guru itu
“Pagi bu....” balas anak-anak
“Hari ini kita kedatangan murid baru, ayo nak silakan masuk” sang ibu guru mempersilakan seseorang masuk ke dalam kelas. Seorang cowok berambut gondrong masuk dengan tas ranselnya. Ia berdiri di samping ibu guru. Cowok itu mengederkan pandangannya ke seluruh kelas. Acha tak berhenti menatap cowok yang baru masuk ke dalam kelasnya itu. Tanpa sadar, senyumnya perlahan mengembang dan jantungnya berdegup kencang.
“Ayo nak, silakan perkenalkan diri kamu” suruh ibu guru. Cowok itu mengangguk
“Hai, kenalin. Nama gw Muhammad Raynald Prasetya, kalian boleh panggil gw Ray. Gw pindahan dari Bandung, mohon bantuannya” cowok itu tersenyum manis
“Baik ray, kamu boleh duduk dibangku itu” ibu guru menunjuk sebuah bangku yang kosong tepat disebelah bangku acha. Memang, sistem duduk disekolah acha seperti itu. Duduk sendiri-sendiri *rempong amat ieu bahasa*. Acha menengok ke arah tempat ray sekarang duduk, ia terus memandangi cowok gondrong itu sambil tersenyum. Karena merasa diperhatikan, ray menoleh ke arah acha. Dengan cepat, acha langsung membenarkan posisinya dan mulai memperhatikan ibu guru yang sedang menjelaskan. Ray hanya mengedikan bahunya dan kembali pada posisinya

>>> SKIP

Anak-anak kelas acha langsung berhamburan keluar kelas begitu mendengar bel istirahat berbunyi. Acha beranjak dan menghampiri ray yang sedang membereska bukunya di tempat duduknya
“Hai....” sapa acha ramah. Ray mendongakan kepalanya ke arah acha yang kini tersenyum manis, ia kemudian kembali membereskan buku-bukunya
“Nama lo siapa? Gw acha” tanya acha pada ray
“Lo gk denger tadi didepan? Gw ray..” sahut ray sedikit jutek
“Yee, gw kan nanya baik-baik. Gk usah jutek jg kali” ucap acha pura-pura ngambek. Tapi ray tak memperdulikan dan langsung beranjak keluar kelas
“Ih, nyebelin bgt sih!” gerutu acha
“Cieeee....sahabat gw knp nih!?” goda keke sambil merangkul acha
“Eh, apaan sih lo ke?? Udh ah, ke kantin yuk” acha langsung melepas rangkulan keke dan berjalan lebih dulu menuju kantin
“Cha, lo knp sih? Gw perhatiin terus dari tadi pagi kok lo aneh” ucap keke saat ia dan acha sedang duduk dikantin
“Aneh gmna maksud lo??” tanya acha heran
“Sejak anak baru itu masuk, lo selalu senyum kalo liat dia. Tadi juga pas istirahat, masa elo nyamperin dia sih!?” jelas keke panjang lebar
“Aduh, lo cerewet bgt sih ke!?” acha mencubit pipi chubby milik keke
“Adu duh duh...sakit cha! Lepasin ah..” keke langsung melepas kedua tangan acha yang nongkrong dipipi keke
“Ah, egk aneh kok! Gw kan pengen punya banyak temen ke” ucap acha sambil menyedot jus jeruknya
“Temen apa temen??” goda keke
“Maksud lo ke??” sahut acha polos
“Aduh, sahabat gw polos amat! Udahlah, forget it!!” ucap keke lalu menghabiskan teh botolnya
“Huh, dasar lo!!” ucap acha
“Ng....itu ray ya cha??” tunjuk keke pada seorang cowok yang sedang duduk di bangku taman sambil membaca buku
“Ha? Mana?” acha melihat ke arah yang ditunjuk keke, seketika senyumnya mengembang begitu saja
“Knp lo cha?” keke mengerutkan keningnya
“Ssst....gw kesana dulu ya..” acha langsung meninggalkan keke dan bergegas menghampiri ray

***
“Hai...” acha langsung duduk di samping ray. Ray menoleh sekilas lalu kembali menatap bukunya
“Mau ngapain lagi??” tanya ray sedikit menyindir
“Gpp. Lagi ngapain??” acha balik nanya
“Keliatannya lg ngapain?” sahut ray
“Baca” ucap acha singkat
“Nah, itu lo tau” ucap ray kemudian membalik halaman berikutnya
SEEERRRRR.....tiba-tiba angin bertiup dan menggugurkan dedaunan kering yang masih menempel dipohon. Diikuti dengan rintikan kecil yang turun dari langit
“Yeeessss...” gumam acha. Ia kemudian memejamkan matanya dan menengadahkan kedua tangannya. Ia juga mengangkat mukanya ke atas menghadap langit, ia tak henti tersenyum sambil merasakan setiap rintik hujan yang turun. Ray menoleh ke arah acha, ia mengerutkan keningnya melihat tingkah acha.
“Ehem....” ray berdehem
“Cobain deh” ucap acha pada ray masih dengan posisinya
“Ngapain??” tanya ray
“Jgn banyak tanya. Ikutin gw aja” jawab acha dengan mata terpejam. Ray kemudian menaruh bukunya dan mengikuti gaya acha (menengadahkan kedua tangan, memejamkan mata, dan mengangkat mukanya menghadap langit)
“Waaaahh....” gumam acha sangat pelan. Rintikan hujan itu masih terasa, angin yang bertiup terus menggugurkan dedaunan kering yang tersisa dipohon. Acha mulai bangkit berdiri dan berputar-putar merasakan rintikan hujan yang menurutnya semakin nikmat. Ray mulai tersenyum dan menikmati suasana itu. Ia kemudian melirik acha yang berdiri dan berputar-putar pelan, ia pun mengikutinya. Tak peduli puluhan pasang mata yang melihatnya dan acha

>>> SKIP

Acha berlari menembus hujan yang turun. Ia tidak membawa payung hari itu, jadilah tasnya yang menutupi kepala. Ia lalu berhenti dan berteduh disebuah halte dipinggir jalan, yang tidak berpenghuni
“Huh, keke segala les dulu!!” gerutu acha sambil menyisir rambutnya yang basah dengan tangan. Tiba-tiba seseorang datang dan ikut berteduh disamping acha. Acha sempat menoleh dan terpana mendapati sosok yang berteduh bersamanya.... RAY
Ray berdiri disamping acha sambil mengusap-usap baju seragamnya yang sedikit basah. Ia lalu menengok ke arah kanan dan mendapati acha sedang berdiri juga. Mereka sempat bertatapan sampai akhirnya acha mengalihkan pandangannya. Acha menengadahkan tangan kanannya ke arah air hujan
“Aduuhh...” gerutu acha. Ia lalu nekat pulang hujan-hujanan dan meninggalkan ray. Daripada nunggu dihalte sama ray? Bisa-bisa jantungnya keluar dari tubuhnya karena terus berdetak cepat. Ray hanya memandang punggung acha yang makin lama makin jauh

%%%

“Gara-gara kemaren elo les nih, gw jd plg sendiri. Ujan-ujanan lagi!!” ucap acha ngomel
“Yaelah, knp gk tunggu dihalte aja!?” seru keke
“Ng...itu....b-banyak orang kemaren! Jadi penuh...” sahut acha sambil mencari alasan
“Oh. Iya deh, sorry! Kan lo tau, kalo gw gk les sekali aja gw bakal ditelen sama nyokap gw!!” keke merangkul acha
“Hih, dasar lo ke!” sembur acha
“Ayoo....ayo....ayo....” terdengar sorakan dari arah lapangan basket
“Eh, apaan tuh cha??” tanya keke sambil melihat kerumunan anak-anak mengelilingi lapangan basket
“Tau! Liat yuk..” acha menarik keke menuju kerumunan itu. Ia dan keke langsung menerobos agar bisa melihat jelas. Setelah susah payah menerobos, dilihatnya tim basket sekolahnya sedang bermain basket. Senyum acha mengembang saat salah satu pemain basket bernomor 6 berhasil menshoot bola ke ring. RAY....
“Ayoooo ray!! Ayo....ayo...ayo....Ayo ray!!” sorak acha paling heboh. Ray seketika menoleh ke arah acha
“Cieeeeeeee......” sorak anak-anak yang lain
“Ciee, ray ngeliat lo tuh cha!!” bisik keke
“Apa sih lo!?” acha hanya menunduk malu
“Ehem..” goda keke lagi
“Tau ah!” acha langsung menerobos kerumunan itu dan pergi dari lapangan basket. Ray yang sedari tadi memperhatikannya hanya mengedikan bahu dan kembali bermain bersama timnya

%%%

“Cha, liat tuh!” keke menunjuk ray yang sedang bermain basket sendirian dibawah
“Gerimis...” ucap acha sambil tersenyum dan menengadahkan tangannya
“Yee, dasar gk nyambung. Itu liat ray” ucap keke
“Keren ya!” gumam acha pelan
“Apa cha?” tanya keke
“Daaah keke” acha berjalan entah kemana

-Di Bawah-

Ray sibuk mendrible bola basketnya ketika rintikan air membasahi kepalanya. Ray mendongak dan menengadahkan tangan kanannya
“Gerimis....?” gumamnya
Tiba-tiba datang seorang gadis mengenakan jas hujan biru dan membawa payung biru
“Yeeee, ahaha....” gadis itu menari berputar-putar dibawah gerimis hujan. Ia memainkan payung birunya yang ia bawa, ray menatap gadis itu dalam bingung dan diam. Diapitnya bola basket di tangan kanan sambil terus memperhatikan gadis itu. Para siswa di lantai atas mulai berkeluaran da melihat aksi gadis itu. Mereka ikut menggoyangkan badannya ke kanan dan ke kiri. Keke hanya menatap bingung ke arah sekumpulan siswa-siswa itu, tapi kemudian mengikutinya. Siswa-siswa itu terus memperhatikan gadis dibawah yang masih asik menari dengan jas hujan dan payung birunya. Sampai akhirnya ia menyodorkan payungnya pada Ray.
“Nih..” ucap gadis itu sambil tersenyum
“...” ray menerimanya dalam diam. Gadis ber-jas hujan itu kemudian membuka tudung yang menutupi kepalanya
“Acha???” seru ray kaget. Acha hanya tersenyum lalu pergi dari hadapan ray

~~~

Ozy melepas kacamatanya setelah membaca beberapa lembar dari buku harian acha. Ia menatap acha yang masih terbaring lemah sejak 1 tahun yang lalu. Ia kemudian memakai kembali kacamatanya dan membaca buku harian acha....

Dear Diary,
Sebentar lagi ujian datang
Kami anak kelas 12 harus fokus belajar.
Kami terus disibukan dengan bimbel
Sejak itu pula aku jarang melihat dia selain dikelas

~~~

Acha terlihat sangat capek waktu itu. Ia terus membuntuti keke yang berjalan sambil terus membaca buku. Di bukit belakang sekolah juga, ia duduk membungkuk sambil mendengarkan keke yang tidak lelah membaca buku. Ia kemudian berdiri dan beranjak berjalan, tak peduli pada keke yang mengomel. Ia kemudian meregangkan kedua tangannya lebar-lebar dan berkacak pinggang
“Huft....” acha menghela napas berat lalu kembali ke tempat ia meninggalkan keke

>>> SKIP

“Haduh...” acha menaruh kepalanya di atas meja caffe favoritnya. Ia menaruh buku tebal yang sejak kemarin ia baca dan hafalkan
“Ini neng, jus tomat low sugar. Hhe..” seorang pelayan langganan acha menaruh segelas jus tomat dimeja acha
“Eh? Iya, makasih ya..” ucap acha pelan dan lemas
“Elo??” seseorang menunjuk acha. Acha langsung bangkit dan melihat orang itu
“Ngapain lo kesini ray?” tanya acha
“Yee, emangnya lo doang yang boleh kesini” ray langsung duduk di sebuah kursi dihadapan acha. “Lg ngapain?” lanjutnya menunjuk acha
“Ngapalin. Tapi gk apal-apal” acha menggaruk kepalanya prustasi
“Sini gw kasih tau caranya biar cepet apal.....” ray menjelaskan semuanya. Sementara acha hanya diam dan sesekali manggut-manggut

%%%

Pagi itu, acha tampak menunggu seseorang sambil mencium bunga mawar putih yang tertanam disekolahnya. Tiba-tiba seseorang datang dan berhenti berjalan, acha langsung mendongak melihat orang itu. Orang itu berbalik dan berjalan, acha mengikuti orang itu. Baru selangkah, orang itu berhenti dan berbalik ke arah tanaman mawar putih. Ia lalu memetik sebuah mawar putih dan memberikannya pada acha. Acha hanya menerimanya, orang itu lalu berjalan kembali
“Ray...” gumam acha sambil memandangi bunga pemberian ray sambil tersenyum. Ia lalu berjalan mengikuti ray

~~~

Ozy menatap sebuah bunga kering yang layu dan berwarna coklat yang acha tempel dibuku hariannya. Ia membalik halaman berikutnya dan mulai membaca lagi

Dear Diary,
Ujian selesai
Kami semua lulus 100%
Semuanya bahagia dan tersenyum
Hanya aku yang sedih dan takut
Aku takut....
Aku takut tak akan bertemu dia lagi

~~~

“Yeeeeeeeeeeeee......” sorak anak-anak didepan mading, kecuali acha. Ia keluar dari kerumunan dengan muka sedih. Keke menghampiri sahabatnya itu
“Cha sini lo! Tanda tangan dulu” ucap keke sambil menarik tangan acha. Acha lalu menanda tangani seragam keke
“Sekarang gw!” ucap keke. Keke lalu menanda tangani baju seragam acha yang hampir penuh itu.
“Gw duluan ya..” ucap acha pelan lalu berlalu dari hadapan keke

***
Hanya ada satu siswa kelas 12 yang seragamnya masih putih. Tidak ada satu pun coretan tanda tangan di baju seragam siswa itu, Ray..
Acha menghampiri ray yang sedang tanda tangan dibaju teman-temannya. Ray yang melihat acha langsung menoleh
“Hai, mau tanda tangan??” acha menyodorkan spidolnya. Ray menerimanya dan melihat ke arah seragam acha
“Gk ada tempat lagi” ucap ray
“Ada..” acha berbalik dan mendirikan kerah bajunya. “Selalu ada tempat buat lo...” lanjut acha sambil menyibakan rambut panjangnya. Ray lalu menuliskan tanda tangannya
“Ok, selesai” ucap ray. Acha berbalik
“Gantian ya. Dimana?” ucap acha sambil mengambil spidol dari tangan ray
“Ng...terserah” sahut ray. Acha lalu menuliskan tanda tangannya di atas kantong seragam ray. Satu-satunya tanda tangan yang berada di seragam ray

>>> SKIP

“Kita mau kemana sih??” tanya acha setelah sampai dibukit belakang sekolah
“Ada. Yuk..” ray kembali berjalan diikuti oleh acha. Mereka lalu sampai ditembok belakang sekolah
“Sini..” ray merebut spidol acha dan menuliskan sesuatu ditembok itu. “Selesai. Sekarang lo, lo bakal nulis kan??” ray menyodorkan spidol acha. Acha menerimanya dan menulis sesuatu juga

%%%

Acha berlarian mencari sosok ray. Hari ini ray akan pindah lagi ke Bandung, jadi ini hari terakhir ray di jakarta. Acha mencari ray disegala penjuru sekolah..

***
Ray keluar dari kelasnya dan langsung turun ke bawah menuju parkiran. Ia sempat berhenti sebelum akhirnya ia naik ke mobil dan pergi. Ketika mobil ray melaju meninggalkan sekolah, acha baru sampai dan mendapati mobil ray yang sudah jauh meninggalkan sekolah. Ia menutup mulutnya dengan tangan kanannya dan perlahan air mata itu turun dengan deras. Cinta pertamanya....

~~~

CEKREK....pintu terbuka. Keke datang dengan seseorang. Seseorang yang menurut Keke dan Ozy, dapat membuat acha sembuh. RAY....
“Zy..” keke memberi isyarat agar ozy keluar bersamanya. Ozy mengangguk dan berjalan keluar dengan keke. Ray berdiri disamping ranjang acha
“Cha, ini gw...Ray...gw disini cha...” bisik ray sambil membelai rambut acha. Ray melihat ke arah luar jendela
“Liat cha, gerimis. Lo inget kan pas kita main gerimis dulu...” ray menggenggam tangan kanan acha lalu menciumnya. “Bangun cha...” gumam ray

>>> SKIP

“Terima kasih udh mau dateng...” ucap ozy saat ia dan ray duduk di kursi di depan ruangan acha
“....” ray hanya mengangguk
“Hanya kamu yang bisa sembuhin acha” ucap ozy
“Bukan. Hanya Tuhan yang bisa..” sahut ray
“Tapi dengan kamu disini. Bisa membuat keadaan acha kemungkinan membaik” ucap ozy lagi
“Sampai kapan kamu mau saya terus disini??” sahut ray. Ozy termenung untuk beberapa menit
“Kamu boleh sampein pesan terakhir kamu, setelah itu kamu boleh pergi” ucap ozy. Ray menoleh ke arah ozy, ia kemudian bangkit lalu menepuk pundak ozy. Ia kembali ke dalam ruangan acha
“Cha, aku mau kamu tau kalo aku........cinta sama kamu...” ray menggenggam tangan acha dan perlahan mencium kening acha. “Tapi....aku harus pergi...” ray melepas genggamannya dan pergi
TES....setetes air mata menetes dari pipi kiri acha, menyertai kepergian ray

***
BRUUKK!! Buku harian acha terlepas begitu saja dari tangan ozy. Bersamaan dengan beberapa suster dan seorang dokter yang terburu-buru masuk ke dalam ruangan acha. Ozy menatap semua itu dengan tatapan sendu sambil memeluk buku harian acha...
TIK....TIK....TIK...rintik air hujan menyertai kepergian acha untuk selamanya. Banyak orang yang mengantar acha ke tempat peristirahatannya, dan semua itu adalah orang yang yang disayangi dan menyayangi acha

***
Tak ada pertemuan yang abadi
                                   -Ray-

Sama halnya dengan pertemuan.
Perpisahan juga tak ada yang abadi
                                         -Acha-

Begitulah tulisan yang Ray dan Acha tulis di tembok belakang sekolah sekitar 4 tahun yang lalu. Tulisan itu masih ada dan tertera begitu jelas ditembok belakang, perlahan....rintik hujan membasahi tembok dan juga tulisan tersebut....

~~~

Dengan masih menggunakan seragam sekolahnya, acha duduk disebuah jembatan kayu jati yang dibawahnya terdapat kolam ikan. Ia lepaskan sepatu + kaos kaki dan juga tasnya. Ia ambil buku hariannya dan sebuah pulpen, ia kemudian mulai menulis

Ada tiga tipe orang dalam menanggapi sebuah impian yang sudah hampir lenyap :
Pertama, terus mengejar impian itu dan tidak pernah menyerah
Kedua, putus asa dan membiarkan impian itu pergi
Ketiga, diam dan hanya menunggu

Dan mungkin aku akan menjadi orang yang terakhir...

TIK....TIK....TIK....tetesan air mulai terasa dikulit acha. Dengan segera, acha menaruh bukunya dan menengadahkan kedua tangannya. Ia lalu memejamkan matanya dan berbaring di atas kayu jembatan itu sambil terus menikmati tetesan air hujan itu dan terus tersenyum..

“Semua yang sayang aku tau, kalo aku suka gerimis”
                                           -Larissa Saffanah Arif-


::: TAMAT :::

Deng deng?? Bagus gk? Enggak!!
Maaf kalo jelek plus gajelas bgt!!
Ini bikinnya malem-malem. Abis dengerin lagu plus liat filmnya langsung kepikirin buat

AKULAH DIA

AKULAH DIA -CERPEN-

~~~

Tak pernah berhenti mencari cinta
Slalu saja ada yang tak kamu suka

Seorang gadis dan laki-laki sedang duduk di salah satu bangku taman dibawah pohon. Sang gadis sibuk dengan sebuah buku dan pulpennya, sementara sang laki-laki sibuk memejamkan matanya sambil mengangguk-angguk kecil. Mereka adalah Sivia dan Gabriel, sepasang sahabat yang dari kecil tak pernah terpisahkan dan selalu bersama. Kini mereka bersekolah di sebuah SMA favorit dan elit di Jakarta.

“Ray coret! Ternyata dia lg pedekate sm cewek lain” sivia mencoret nama ray dibukunya
“Lintar jg, terlalu diem sm alim” sivia mencoret nama lintar
“Obiet terlalu cuek ah” sivia mencoret nama obiet
“Rio pindah ke manado” sivia mencoret nama rio
“Dan, yg tersisa adalaaaah.........gk ada????” sivia kembali memperhatikan deretan nama cowok-cowok keren yg ada disekolahnya, dan hasilnya semua sudah dicoret olehnya
“Aah! Sial, masa gk ada satu pun yg nyangkut sih dihati gw?? Yel, kata lo gw harus gmna ya??” ucap sivia prustasi dan lesu
“.....” gabriel diam tak menjawab
“Yel” panggil sivia lagi
“.....” gabriel tetap diam pada posisinya
“Iel!!” panggil sivia lebih kencang kali ini
“....” gabriel masih diam
“Gabriel!!” seru sivia sambil menoleh ke arah gabriel. Dillihatnya gabriel sedang asik memejamkan matanya sambil ngangguk-ngangguk dan sesekali ia gerakan mulutnya.
“Pantesan!! Heh gabriel!!” sivia memukul kepala gabriel dengan pulpennya
“Aduh duh, sakit vi!” gabriel meringis dan memegangi kepalanya. Dilepaskannya headseat yang sedari tadi menggantung di kedua telinganya
“Abis, gw panggilin elunya kgk nyaut sih!!” omel sivia
“Gk penting juga gw denger ocehan lo!” kata gabriel santai sambil membereskan i-podnya
“Issh, najis lo!” umpat sivia judes
“Yee, abis kerjaan lo setiap hari pasti kaya gtu! Nyoret nama-nama cowok yg ada disekolah” sahut gabriel
“Abis gk ada yang gw suka L” ucap sivia

Terlalu jauh engkau melihat
Coba rasakan yang ada disekitarmu

“Elu sih! Pengen punya cowok yang tajirlah, gantenglah, kerenlah, baiklah, pinterlah, romantislah, setialah. Pokoknya harus yang perfect” kata gabriel
“Yee, emang kok! Emang knp? Gk boleh??” sahut sivia judes lagi
“Ya bukan gtu. Tapi ya, cowok kaya gitu gk ada via! Semua kriteria yang lu pengen itu gk ada dalam satu cowok doang.” Jelas gabriel
“Pokoknya gw harus terus nyari!!” tekad sivia
“Lagian elu mah, liat kek yang ada dideket lu! Gw gtu. Gw kan keren, ganteng, pinter lagi! Apa coba yang kurang dari gw??” canda gabriel
“Ahahaha, gk salah denger nih gw? Yang kurang, badan lu kurang berisi!” tawa sivia
“Yaelah, mulai dah elu bawa-bawa badan! Makannya bagi sedikit daging lo tuh!” gabriel mencubit pipi chubby sivia
“Eh eh eh, issh sakit yel!!” sivia melepas tangan gabriel dan memegangi pipi putihnya
“Gmna vi? Mau gk?” tanya gabriel
“Hha, kapan-kapan aja ya! Udah yuk balik” sivia bangkit berdiri dan berjalan ke arah motor cagiva milik gabriel

>>> SKIP

Sesungguhnya dia ada didekatmu
Tapi kau tak pernah menyadari itu

“Sampe!!” ucap gabriel lalu mematikan mesinnya
“Tengkyu ya yel, elu emang the best dah!” sivia turun dari motor gabriel
“Iya-iya gw tau-,-” ucap gabriel bosan mendengar kata-kata yang selalu sivia ulang saat ia mengantar sivia pulang
“Yaudah, gw masuk yaa!!” sivia berjalan ke arah rumahnya
“Eh eh, tunggu vi!” gabriel turun dari motornya dan menghampiri sivia
“Apa?” sivia berbalik ke arah gabriel
“Sampe besok yaa...” gabriel memeluk sivia erat
“Iya-iya” sivia membalas pelukan gabriel
“Ok, daah” gabriel melepas pelukannya
“Daah, iel!” sivia kembali melangkah ke arah rumahnya
‘Knp sih vi, lo gk pernah sadar kalo gw sayang sama lo’ pikir gabriel. Ia lalu tersadar dan langsung pulang dari rumah sivia

%%%

Dia slalu menunggumu
Untuk nyatakan cinta

“Pagi vi!” sapa gabriel ketika ia sampai dikelas
“Pagi yel!” balas sivia tersenyum manis ke arah gabriel
“Vi, nanti malem ada acara gk??” tanya gabriel sambil duduk disebelah sivia
“Nanti malem? Mmm, kayanya egk” sivia menggeleng
“Jalan yuk!!” ajak gabriel sumringah
“Kemana?” tanya sivia
“Ada. Pokoknya dandan yang cantik dah, entar malem jam 7 gw jemput lo ok!” ucap gabriel
“Oke deh!” sivia mengangguk
“Yaudah, gw cabut dulu ke kelasnya cakdut” gabriel berlari keluar kelas sementara sivia kembali tenggelam dalam novelnya
“Sivia...” seseorang memanggil sivia
“Ya..?” sivia mendongakan kepalanya. “Eh vin, knp?” lanjut sivia semangat
“Ng...gw Cuma mau nanya. Elu ada acara gk nanti malem?” tanya alvin
“Enggak kok enggak. Knp?” jawab sivia langsung. Saking senengnya didatengin alvin –kapten basket dan most wanted- sivia jadi lupa janjinya sama gabriel
“Gw mau ngajak elo dinner. Elo mau?” ajak alvin
“Mmm...” sivia pura-pura mikir. “Oke deh” ucap sivia akhirnya. Dengan senyuman paling manis yang ia miliki
“Yaudah, kalo gtu nanti gw jemput jam 7 ya” ucap alvin. Terlihat ekspresi senang diwajah tampannya
“Oke” sahut sivia
“Gw balik dulu ya vi” alvin keluar dari kelas sivia

-Di lain kelas-

“Cihuuuuyy!!!!” sosok gabriel tampak menghampiri cakka yang sedang ngobrol dengan patton
“Eh, gw balik dulu” patton langsung kembali ke tempatnya begitu melihat gabriel
“Iya” cakka mengangguk kecil
“Cak...cak...cak...” panggil gabriel sambil menahan senyum
“Nape?” sahut cakka
“Lo tau gk....”
“Ya kagak lah! Orang belom lo kasih tau, gmna sih lo? Dodol amat!!” potong cakka
“Elo yang dodol bloon, gw belom selesai ngomong main potong aja” gabriel noyor cakka
“Yee, udah dodol pake bloon lagi! Udh, tujuan lo ngapain kesini??” ucap cakka tak sabaran
“Gini..gini..gw rencananya nanti malem mau nembak sivia! Hahaha, gmna menurut lo??” cerita gabriel dengan senyum lebarnya
“Wah, serius lo yel!?” sahut cakka tak percaya
“Serius cak, gmna? Gmna?” gabriel menaik turunkan alisnya sambil terus tersenyum
“Ya, up to you aja gw mah! Cuma bisa berdoa dan bilang good luck” cakka mengedikan bahunya lalu tersenyum
“Eh eh, elu bantuin gw dong buat entar malem! Lo kan kalo nembak cewek pasti diterima terus tuh!” ucap gabriel
“Eh, sinting! Jangan kenceng-kenceng. Nanti kalo oik denger bisa mampus gw!” cakka menoyor gabriel sambil melotot
“Uups!” gabriel menutup mulutnya. “Plg sekolah ke rumah gw ya, bye bye” gabriel kembali ke kelasnya karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi

>>> SKIP

“Ayo vi ke kantin!” ajak gabriel
“Yuk!” sahut sivia

-Di kantin-

“Yel, lo tau gk! Alvin ngajakin gw dinner nanti malem” cerita sivia
Byuuuurrr!! Es teh yang sedang gabriel minum seketika tersembur dari mulutnya
“Uhuk...uhuk....” gabriel keselek
“Aduh, pelan-pelan dong minumnya!” sivia mengambil beberapa tisu dan menyerahkannya pada gabriel
“Terus, lo mau?” tanya gabriel
“Yaiyalah, kapan lagi coba!?” ucap sivia sambil tersenyum
“Terus....acara...kita...” kata gabriel pelan
“Astajim!! Gw lupa yel, yah...gmna dong!?” ucap sivia lesu
“Gpp kok vi, bisa lain kali! Lo pergi aja dinner sama alvin” kata gabriel mencoba tersenyum
“Bener nih yel??” ucap sivia meyakinkan
“Iya, bener” gabriel mengangguk
“Makasih ya yel! Gw janji deh, lain kali kita jalan-jalan sepuasnya” ucap sivia. Gabriel hanya tersenyum masam menanggapi omongan sivia
“Yaudah, gw mau pesen makanan dulu yaa!” sivia lalu pergi memesan makanan

Sesungguhnya dia adalah diriku
Lebih dari sekedar teman dekatmu

‘Iel iel! Bego bgt sih lo, sivia tuh gk pernah suka sama lo! Elo tuh Cuma sahabat bagi via, SAHABAT!! Iel iel, lo dikasih hati minta jantung sih!!’ ucap gabriel dalam hati
“Huft..” gabriel menghembuskan nafas berat
“Knp yel?” tanya sivia yang baru datang
“Ah? Gpp kok vi, gpp” jawab gabriel sedikit gagap
“Lo ada masalah ya? Cerita dong sama gw!!” ucap sivia
“Enggak vi, enggak” ucap gabriel
“Ah, elo mah gtu! Kita kan sahabat dari kecil yel, masa lo gk mau cerita masalah lo ke gw sih! Gw aja suka cerita ke elo” ucap sivia manyun
‘Justru karena elo sahabat gw via, gw gk bisa cerita!!’ pikir gabriel
“Yel! Tuh kan, ayolah cerita! Siapa tau gw bisa bantu!!” mohon sivia
“Ok. Jadi gw lg suka sm cewek vi, tapi cewek itu gk pernah nyadar kalo gw suka sm dia. Dia sendiri malah sibuk sm cowok lain dan nyuekin gw” cerita gabriel
“Wah, cukup tragis yel” komentar sivia
‘Nah, lo itu tau vi!’ benak gabriel
“Saran gw, lo coba lupain cewek itu aja yel. Daripada entar sakit hati??” ucap sivia
‘Gw gk pernah bisa ngelupain elo via!!’ benak gabriel lagi
“Tapi kalo gw gk bisa vi??” tanya gabriel
“Yaa, elo kejar aja terus tuh cewek sampe dapet!!” ucap sivia
“Bener nih??” tanya gabriel memastikan
“He’eh! Good luck aja deh buat elo!!” ucap sivia lalu menyelesaikan makannya
“Tapi gw takut vi..” kata gabriel
“Yaelah yel, elo itu cakep, manis, pinter, keren, kapten futsal, elo jg terkenal di sekolah. Lagian siapa sih cewek yg lu suka??” sivia mengerutkan keningnya
“Ada deh. Mau tau aja” ucap gabriel sok misterius
“Ah, elu mah gtu!” sivia pura-pura manyun
“Udh lu jgn manyun, tambah jelek aja! Udah selesai kan makannya? Yook balik ke kelas” gabriel bangkit dan berjalan ke arah kelasnya
“Eh, tungguin kalee!!” sivia bergegas mengejar gabriel

%%%

Berhentilah mencari
Karna kau tlah menemukannya

“Yel, sebenernya cewek yg lo suka itu siapa sih??” tanya sivia ketika ia dan gabriel jalan menuju parkiran motor
“Cewek itu--...”
“Gabriel!!” seru seseorang dari belakang. Sivia dan gabriel langsung menoleh ke sumber suara
“Knp cak?” tanya gabriel
“Jadi kgk nih??” cakka balik nanya
“Egk cak. Lain kali aja” jawab gabriel
“Oh, yaudah” cakka manggut-manggut
“Gw duluan ya” ucap gabriel lalu pergi bersama sivia meninggalkan cakka
 “Soal cewek yg lo suka yel..” kata sivia setelah sampai ditempat parkir
“Ah, gk penting jg kali vi! Udh ah, let’s go” ucap gabriel yang sudah siap diatas motornya
“Yel, lo mau gk bantuin gw pilih baju dirumah??” tanya sivia sebelum naik
“Hhh....iya udh buruan!!” gabriel menghela napas berat
“Thanks ya yel!” dengan senang sivia naik ke atas motor gabriel

-Di Rumah Sivia-

“Ayo cepet!!” sivia menarik tangan gabriel
“Iya iya” sahut gabriel malas. Sivia dan gabriel lalu masuk ke dalam rumah sivia
“Eh, ada iel” ucap mamah sivia sambil tersenyum
“Hai tante” sapa gabriel ramah
“Mah, sivia sm gabriel ke kamar dulu ya” ucap sivia
“Issh, ditaman belakang aja napa vi! Ngapain sih segala dikamar??” gabriel melepas tangannya yg dari tadi dipegang oleh sivia
“Iya deh. Lo tunggu di taman, gw ambil beberapa bajunya” sivia lalu berlari ke kamarnya di lantai 2
“Sivia knp yel??” tanya mamah sivia heran melihat tingkah anak perempuannya
“Biasalah tan, mau ngedate” jawab gabriel
“Sama kamu??” tanya mamah sivia menggoda
“Bukan tan, sm temen gabriel disekolah” jawab gabriel
“Kirain tante.. yaudah, kamu ke taman aja. Tante bikinin jus ya buat kalian” mamah sivia pergi ke arah dapur
‘Hh, andai aja dugaan mamah sivia bener’ pikir gabriel sambil berjalan lemas ke arah taman belakang rumah sivia dan lansung duduk di gazebo
“Ayo bi, buruan!!” sivia dan pembantunya nampak membawa banyak dress koleksi sivia
“Ebuset, mau buka butik lo vi!?” kaget gabriel melihat sivia dan pembantunya yang tenggelam oleh dress milik sivia
“Baru rencana yel! Udh bi, taroh di gazebo aja” suruh sivia pada pembantunya. Setelah itu, pembantunya kembali ke dalam dan meninggalkan sivia bersama gabriel
“Rempong amat sih lo vi!?” gabriel menggaruk kepalanya bingung
“Ayo buruan! Pilih yg mana?” sivia berkacak pinggang sambil melihat koleksi dressnya
“Nyeeh, kalo kaya gini mah gw bingung! Lagi lu minta tolong gw, udh tau gw cowok!?” cibir gabriel
“Aaah, tinggal pilih aja apa susahnya sih!” ucap sivia
“Ng...yg merah aja” tunjuk gabriel pada dress sivia berwarna merah
“Males ah. Girly bgt!!” tolak sivia
“Yg putih aja” ucap gabriel
“Ntar dingin dong! Kan gk ada lengannya” ucap sivia
“Yg coklat!” ucap gabriel
“Terlalu glamour” tolak sivia
“Yg orange deh” tawar gabriel
“No! Kaya ibu-ibu bgt” sivia menggeleng
“Yg krem” ucap gabriel
“Coraknya terlalu rame” sivia bergidik ngeri
“Yeee, terus elu maunya yang mana sih!? Ditolak mulu dari tadi!?” gabriel ngomel
“Ehehehe” sivia cengengesan
“Gw balik dulu ya. Nyokap nyuruh plg nih” gabriel pamit pada sivia
“Yaudah, nanti sebelum jam 7 lo kesini ya. Buat liat penampilan gw” ucap sivia
“Males ah, jauh” ucap gabriel
“Yaelah, rumah lu sama gw beda 2 rumah doang tau!!” sivia menoyor gabriel
“Ehehe, okelah” gabriel cengengesan lalu berjalan
“Jgn lupa” ucap sivia
“Iya yaelah. Lagian riweuh bgt mau jalan sama alvin, gmna kalo ngedate sama gw aja vi??” ucap gabriel
“Ogah!!” teriak sivia
“Ahahaha, babay” gabriel langsung tancap ke rumahnya

>>> SKIP

Pukul 18.50 WIB dirumah gabriel....

Ddrrrrttt....hp gabriel bergetar menandakan ada sms yang masuk. Gabriel langsung meraih hpnya

From : Sivia
Et dah, buru yel! Dateng ke rumah gw!!!!!!

“Waduh, gw lupa!!” gabriel langsung memakai kemeja kotak-kota merahnya dan tancap ke rumah sivia lari
“Eh, iyel lagi! Kok ngos-ngosan yel?” tanya mamah sivia
“Hhe, via blm berangkat kan tan??” tanya gabriel
“Blm kok” jawab mamah sivia sambil tersenyum
“Lama amat lo yel!” terdegar suara sivia. Gabriel menoleh ke arah tangga. Disana sivia berdiri dengan dressnya, ia terlihat sangat cantik manis. Apalagi dengan bando bunga di kepalanya
“Waaaaaww!!!” komentar gabriel takjub
“Knp lo yel?” tanya sivia heran
“Hhe, lo bisa cantik juga ya vi” ucap gabriel jail
“Jadi lo pikir selama ini gw jelek??” seru sivia
“Hhe, bukan gw yg ngomong” ucap gabriel
TIN....TIN....TIN....terdengar suara klakson dari arah depan rumah sivia
“Noh, si alvin udh dateng” ucap gabriel
“Yaudah mah, sivia berangkat dulu ya” sivia salim pada mamahnya
“Iya sayang, hati-hati” pesan mamah sivia
“Yel, gw berangkat dulu ya. Doain gw” ucap sivia
“Iya-iya” sahut gabriel. Setelah itu sivia langsung keluar rumah->masuk ke dalam toyota camry alvin->dan melaju pergi
“Yel, kamu tolong dong ikutin sivia” pinta mamah sivia
“Lho? Knp tan?” tanya gabriel
“Perasaan tante gk enak” jawab mamah sivia
“Ng...yaudah tan, gabriel permisi dulu” gabriel tancap ke rumahnya buat ngambil motor dan pergi ngikutin alvia

-Di sebuah caffe-

“Lo, cantik bgt vi malem ini” ucap alvin sambil tersenyum
“Hhe, makasih! Lo juga ganteng kok vin” sivia tersenyum malu. Seorang pelayan datang dan menaruh pesanan sivia dan alvin dimeja mereka, lalu pergi
“Ayo vi, dimakan” ucap alvin. Sivia hanya mengangguk dan mulai menyantap makanannya. Lagi asyik-asyiknya menyantap makanan sambil sesekali ngobrol, tiba-tiba datang seorang cewek merecoki dinner sivia dan alvin malam itu
“Alvin! yaampun, kok kamu disini!? Ah, kan katanya mau nemenin aku jalan” ucap cewek itu manja sambil menarik-narik tangan alvin
“Angel?? Ngapain sih lo disini?” alvin tampak risih dan berusaha melepas tangannya dari angel
“Ih, kok kamu gtu sih vin sama pacar kamu sendiri!? Kamu ngapain sama cewek itu??” angel menatap sivia. Sivia juga menatap alvin dan angel tak percaya
“Pacar?? Kita tuh udh putus angel!!” ucap alvin dengan nada tinggi
“Trus knp kemaren kamu ngajak balikan??” ucap angel kesal. Sivia langsung berlari keluar caffe sambil menangis, ia menuju taman yg tak jauh dari caffe itu dan duduk disalah satu bangku taman.

Dia mungkin bukan manusia sempurna
Tapi dia selalu ada untukmu

Sivia masih menangis. Sesekali diusapnya air mata yang mulai membanjiri pipi putihnya. Untunglah taman itu sedang sepi, jadi sivia tak perlu malu jika dilihat orang dirinya sedang menangis
“Via...” panggil seseorang pelan. Sesaat sivia berhenti menangis dan menoleh ke belakang. Disana berdiri seorang gabriel dengan muka sedih, kemudian gabriel duduk disebelah sivia
“Lo knp vi?” tanya gabriel pelan. Sivia langsung menangis kembali dan menutup mukanya dengan kedua tangan. Gabriel langsung mengelus pundak sivia, lalu merebahkan kepala sivia dibahu kanannya
“Iel...” ucap sivia disela tangisnya
“Udh vi, jgn nangis lagi. Gw ada disini kok, selalu nemenin lo..” gabriel mengusap kepala sivia
“Iel...gw...gw...bener-bener...gk nyangka...” sivia masih menangis di bahu gabriel
“Sssstt....masih ada gw kok vi, yang sayang sama lo..” ucap gabriel pelan. Tiba-tiba sivia ingat pada perkataan gabriel

‘Gw lg suka sm cewek vi, tapi cewek itu gk pernah nyadar kalo gw suka sm dia. Dia sendiri malah sibuk sm cowok lain dan nyuekin gw’

“Iel....” seru sivia sambil mengangkat kepalanya dari bahu gabriel
“Lo udh sadar sekarang??” tanya gabriel sambil tersenyum
“Maaf..” ucap sivia pelan
“Bukan salah lo kok. Pulang yuk!” ajak gabriel. Sivia hanya mengangguk

%%%

Hari ini sekolah Sivia mengadakan pensi. Pengisi acara tersebut banyak dan beragam, tapi yang paling dinanti adalah penampilan band dari sekolah merekan sendiri. Super Idola Band...

Sivia sendiri sekarang duduk dikursi paling depan dengan oik. Ia ingin melihat gabriel beraksi dengan bandnya. Setelah itu gabriel dkk naik ke atas panggung yang langsung disambut teriakan dari siswi-siswi kelas 10 dan 11. Anggota SIB langsung bersiap pada tempatnya masing-masing, gabriel tampak mengambil mic dan berbicara
“Lagu yang akan kami bawakan, saya persembahkan untuk seseorang..” gabriel tersenyum ke arah sivia. Sementara sivia sendiri tersipu
“Cieeeee...” bisik oik dari samping
“Apa sih lo!? Diem deh” sivia mengalihkan pandangannya. SIB langsung beraksi di atas panggung

Tak pernah berhenti mencari cinta
Slalu saja ada yang tak kamu suka
Terlalu jauh engkau melihat
Coba rasakan yang ada disekitarmu
               
Sesungguhnya dia ada didekatmu
Tapi kau tak pernah menyadari itu
Dia slalu menunggumu
Untuk nyatakan cinta

Sesungguhnya dia adalah diriku
Lebih dari sekedar teman dekatmu
Berhentilah mencari
Karna kau tlah menemukannya

Dia mungkin bukan manusia sempurna
Tapi dia selalu ada untukmu

Akulah Dia : DRIVE

Gabriel turun dari panggung dan menghampiri sivia. Ia lalu menarik tangan sivia untuk naik ke atas panggung, debo langsung menyanyikan reff dari lagu akulah dia
“Sesungguhnya dia ada didekatmu..tapi kau tak pernah menyadari itu..dia slalu menunggumu untuk nyatakan cinta..” alun debo
“Sesungguhnya dia adalah diriuku..lebih dari sekedar teman dekatmu..berhentilah mencari..karna kau tlah menemukannya..” alun gabriel lalu berlutut di hadapan sivia. Debo datang dan menyerahkan mic yg dipegangnya pada sivia. Sivia menerimanya dengan perasaan bingung
“Sivia Azizah, gw sayang dan cinta sama lo. Lo mau jadi cewek gw??” ucap gabriel sambil berlutut dan menggenggam sebelah tangan sivia
“Terima....terima....terima....” sorak anak-anak yang berada di aula sekolah, termasuk anak-anak SIB
“Gw mau jadi cewek lo Gabriel Stevent Damanik” ucap sivia dengan mic sambil tersenyum
“Yeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee.....” terdengar sorakan anak-anak
“Makasih vi..” ucap gabriel tanpa mic lalu memeluk sivia

::: TAMAT :::