Minggu, 09 Januari 2011

Cinta Pertama


Cinta Pertama -CERPEN-


Cerpen ini terinspirasi dari film Cinta Pertama dan lagu Cinta Pertama juga. Tapi ceritanya aneh, Cuma khayalan saya aja. Soalnya agak gk sama kaya filmya, Hhe...
Yaudah, check this out and hope you like it J
~~~

Sunny....Sunny....
Jantungku berdebar tiap ku ingat padamu
Sunny....Sunny....
Mengapa ada yang kurang saat kau tak ada
Sunny....Sunny....
Melihatmu, menyentuhmu, itu yang ku mau

Kau tak sempat tanyakan aku
Cintakah aku padamu

Tiap kali aku berlutut, aku berdoa
Suatu saat kau bisa cinta padaku
Tiap kali aku memanggil didalam hati
Mana Sunny, mana Sunny ku, mana Sunny ku

Sunny....Sunny....
Apa kabarmu? Kabarku baik-baik saja
Sunny....Sunny....
Begitu banyak cerita tak habis tentangmu
Sunny....Sunny....
Salamku untukmu dari hati yang terdalam

~~~

“Cha, bangun! Jangan kaya gini terus, gw sedih cha..gw sedih....” keke menangis sambil mengusap-usap kepala acha yang kini terbaring lemah di ranjang salah satu rumah sakit, dengan selang pernapasan yang terpasang pada hidungnya dan selang infus yang menempel dipunggung tangan kirinya
“Keke, lebih baik kamu pulang. Biar tante yang jaga acha...” mamah acha membelai punggung keke, tapi keke tetap bergeming pada posisinya
TIK....TIK....TIK....tetesan air hujan mulai membasahi bumi
“Cha, liat. Sekarang lg gerimis, lo inget kan lo suka sama yang namanya gerimis?....cha, lo inget kan dulu suka main sama...Ray kalo lg gerimis?...” ucap keke pelan sambil terus terisak
“Keke...” mamah acha membelai punggung sahabat anaknya itu
“Cha, gw janji cha....gw bakal temuin ray cha...gw janji....” ucap keke sambil menggenggam tangan kanan acha yang tergeletak
CEKREK....pintu ruangan tempat acha dirawat terbuka. Sesosok laki-laki masuk kemudian menghampiri keke dan mamah acha
“Ke, mending lu pulang dulu. Udh 2 hari lo nungguin acha terus disini, sekarang biar gw sama tante dian yang jaga acha” ucap laki-laki itu
“Tapi zy...”
“Ozy bener cha, lebih baik kamu pulang trus istirahat. Besok kamu boleh kesini lagi” ucap mamah acha
“Yaudah tan, keke permisi pulang dulu” keke pamit pada mamah acha
“Iya, hati-hati sayang” pesan mamah acha
“Zy, gw balik dulu. Tolong jagain acha” pesan keke pada ozy –tunangan acha-
“Iya” sambil membenarkan posisi kacamatanya ozy mengangguk kecil
“Itu....” keke menunjuk sebuah buku yang ada ditangan ozy
“Buku harian acha” lanjut ozy
“Lo gk berhak baca buku harian acha zy..” ucap keke agak keras
“Cuma dari buku ini kita bisa nemuin ray, cinta pertama acha. Yang selalu acha tunggu” sahut ozy
“Aah, terserah!!” keke langsung beranjak pulang
“Zy, tante mau beli makan siang dulu ya” ucap mamah acha
“Iya tan...” ozy mengangguk dan tersenyum. Setelah mamah acha keluar, ozy langsung duduk dikursi samping ranjang acha. Ia kemudian membuka halaman pertama buku harian acha..

Dear Diary,
Hari ini seseorang masuk ke kelasku..
Entah mengapa, hatiku berdebar saat melihat dia. Dia begitu beda dari laki-laki yang lain
Dia terlihat cuek, cool, namun aku suka mata dan senyumnya.
Aku suka saat dia melihat, dan aku suka saat dia tersenyum....

~~~

KRING....KRING....bel SMA Kartini berbunyi nyaring. Semua murid-murid langsung berlarian masuk ke kelas mereka masing-masing, begitu juga dengan acha dan keke. Seorang guru wanita masuk ke dalam kelas 12 IPA 1, kelas acha dan juga keke
“Selamat pagi anak-anak” sapa guru itu
“Pagi bu....” balas anak-anak
“Hari ini kita kedatangan murid baru, ayo nak silakan masuk” sang ibu guru mempersilakan seseorang masuk ke dalam kelas. Seorang cowok berambut gondrong masuk dengan tas ranselnya. Ia berdiri di samping ibu guru. Cowok itu mengederkan pandangannya ke seluruh kelas. Acha tak berhenti menatap cowok yang baru masuk ke dalam kelasnya itu. Tanpa sadar, senyumnya perlahan mengembang dan jantungnya berdegup kencang.
“Ayo nak, silakan perkenalkan diri kamu” suruh ibu guru. Cowok itu mengangguk
“Hai, kenalin. Nama gw Muhammad Raynald Prasetya, kalian boleh panggil gw Ray. Gw pindahan dari Bandung, mohon bantuannya” cowok itu tersenyum manis
“Baik ray, kamu boleh duduk dibangku itu” ibu guru menunjuk sebuah bangku yang kosong tepat disebelah bangku acha. Memang, sistem duduk disekolah acha seperti itu. Duduk sendiri-sendiri *rempong amat ieu bahasa*. Acha menengok ke arah tempat ray sekarang duduk, ia terus memandangi cowok gondrong itu sambil tersenyum. Karena merasa diperhatikan, ray menoleh ke arah acha. Dengan cepat, acha langsung membenarkan posisinya dan mulai memperhatikan ibu guru yang sedang menjelaskan. Ray hanya mengedikan bahunya dan kembali pada posisinya

>>> SKIP

Anak-anak kelas acha langsung berhamburan keluar kelas begitu mendengar bel istirahat berbunyi. Acha beranjak dan menghampiri ray yang sedang membereska bukunya di tempat duduknya
“Hai....” sapa acha ramah. Ray mendongakan kepalanya ke arah acha yang kini tersenyum manis, ia kemudian kembali membereskan buku-bukunya
“Nama lo siapa? Gw acha” tanya acha pada ray
“Lo gk denger tadi didepan? Gw ray..” sahut ray sedikit jutek
“Yee, gw kan nanya baik-baik. Gk usah jutek jg kali” ucap acha pura-pura ngambek. Tapi ray tak memperdulikan dan langsung beranjak keluar kelas
“Ih, nyebelin bgt sih!” gerutu acha
“Cieeee....sahabat gw knp nih!?” goda keke sambil merangkul acha
“Eh, apaan sih lo ke?? Udh ah, ke kantin yuk” acha langsung melepas rangkulan keke dan berjalan lebih dulu menuju kantin
“Cha, lo knp sih? Gw perhatiin terus dari tadi pagi kok lo aneh” ucap keke saat ia dan acha sedang duduk dikantin
“Aneh gmna maksud lo??” tanya acha heran
“Sejak anak baru itu masuk, lo selalu senyum kalo liat dia. Tadi juga pas istirahat, masa elo nyamperin dia sih!?” jelas keke panjang lebar
“Aduh, lo cerewet bgt sih ke!?” acha mencubit pipi chubby milik keke
“Adu duh duh...sakit cha! Lepasin ah..” keke langsung melepas kedua tangan acha yang nongkrong dipipi keke
“Ah, egk aneh kok! Gw kan pengen punya banyak temen ke” ucap acha sambil menyedot jus jeruknya
“Temen apa temen??” goda keke
“Maksud lo ke??” sahut acha polos
“Aduh, sahabat gw polos amat! Udahlah, forget it!!” ucap keke lalu menghabiskan teh botolnya
“Huh, dasar lo!!” ucap acha
“Ng....itu ray ya cha??” tunjuk keke pada seorang cowok yang sedang duduk di bangku taman sambil membaca buku
“Ha? Mana?” acha melihat ke arah yang ditunjuk keke, seketika senyumnya mengembang begitu saja
“Knp lo cha?” keke mengerutkan keningnya
“Ssst....gw kesana dulu ya..” acha langsung meninggalkan keke dan bergegas menghampiri ray

***
“Hai...” acha langsung duduk di samping ray. Ray menoleh sekilas lalu kembali menatap bukunya
“Mau ngapain lagi??” tanya ray sedikit menyindir
“Gpp. Lagi ngapain??” acha balik nanya
“Keliatannya lg ngapain?” sahut ray
“Baca” ucap acha singkat
“Nah, itu lo tau” ucap ray kemudian membalik halaman berikutnya
SEEERRRRR.....tiba-tiba angin bertiup dan menggugurkan dedaunan kering yang masih menempel dipohon. Diikuti dengan rintikan kecil yang turun dari langit
“Yeeessss...” gumam acha. Ia kemudian memejamkan matanya dan menengadahkan kedua tangannya. Ia juga mengangkat mukanya ke atas menghadap langit, ia tak henti tersenyum sambil merasakan setiap rintik hujan yang turun. Ray menoleh ke arah acha, ia mengerutkan keningnya melihat tingkah acha.
“Ehem....” ray berdehem
“Cobain deh” ucap acha pada ray masih dengan posisinya
“Ngapain??” tanya ray
“Jgn banyak tanya. Ikutin gw aja” jawab acha dengan mata terpejam. Ray kemudian menaruh bukunya dan mengikuti gaya acha (menengadahkan kedua tangan, memejamkan mata, dan mengangkat mukanya menghadap langit)
“Waaaahh....” gumam acha sangat pelan. Rintikan hujan itu masih terasa, angin yang bertiup terus menggugurkan dedaunan kering yang tersisa dipohon. Acha mulai bangkit berdiri dan berputar-putar merasakan rintikan hujan yang menurutnya semakin nikmat. Ray mulai tersenyum dan menikmati suasana itu. Ia kemudian melirik acha yang berdiri dan berputar-putar pelan, ia pun mengikutinya. Tak peduli puluhan pasang mata yang melihatnya dan acha

>>> SKIP

Acha berlari menembus hujan yang turun. Ia tidak membawa payung hari itu, jadilah tasnya yang menutupi kepala. Ia lalu berhenti dan berteduh disebuah halte dipinggir jalan, yang tidak berpenghuni
“Huh, keke segala les dulu!!” gerutu acha sambil menyisir rambutnya yang basah dengan tangan. Tiba-tiba seseorang datang dan ikut berteduh disamping acha. Acha sempat menoleh dan terpana mendapati sosok yang berteduh bersamanya.... RAY
Ray berdiri disamping acha sambil mengusap-usap baju seragamnya yang sedikit basah. Ia lalu menengok ke arah kanan dan mendapati acha sedang berdiri juga. Mereka sempat bertatapan sampai akhirnya acha mengalihkan pandangannya. Acha menengadahkan tangan kanannya ke arah air hujan
“Aduuhh...” gerutu acha. Ia lalu nekat pulang hujan-hujanan dan meninggalkan ray. Daripada nunggu dihalte sama ray? Bisa-bisa jantungnya keluar dari tubuhnya karena terus berdetak cepat. Ray hanya memandang punggung acha yang makin lama makin jauh

%%%

“Gara-gara kemaren elo les nih, gw jd plg sendiri. Ujan-ujanan lagi!!” ucap acha ngomel
“Yaelah, knp gk tunggu dihalte aja!?” seru keke
“Ng...itu....b-banyak orang kemaren! Jadi penuh...” sahut acha sambil mencari alasan
“Oh. Iya deh, sorry! Kan lo tau, kalo gw gk les sekali aja gw bakal ditelen sama nyokap gw!!” keke merangkul acha
“Hih, dasar lo ke!” sembur acha
“Ayoo....ayo....ayo....” terdengar sorakan dari arah lapangan basket
“Eh, apaan tuh cha??” tanya keke sambil melihat kerumunan anak-anak mengelilingi lapangan basket
“Tau! Liat yuk..” acha menarik keke menuju kerumunan itu. Ia dan keke langsung menerobos agar bisa melihat jelas. Setelah susah payah menerobos, dilihatnya tim basket sekolahnya sedang bermain basket. Senyum acha mengembang saat salah satu pemain basket bernomor 6 berhasil menshoot bola ke ring. RAY....
“Ayoooo ray!! Ayo....ayo...ayo....Ayo ray!!” sorak acha paling heboh. Ray seketika menoleh ke arah acha
“Cieeeeeeee......” sorak anak-anak yang lain
“Ciee, ray ngeliat lo tuh cha!!” bisik keke
“Apa sih lo!?” acha hanya menunduk malu
“Ehem..” goda keke lagi
“Tau ah!” acha langsung menerobos kerumunan itu dan pergi dari lapangan basket. Ray yang sedari tadi memperhatikannya hanya mengedikan bahu dan kembali bermain bersama timnya

%%%

“Cha, liat tuh!” keke menunjuk ray yang sedang bermain basket sendirian dibawah
“Gerimis...” ucap acha sambil tersenyum dan menengadahkan tangannya
“Yee, dasar gk nyambung. Itu liat ray” ucap keke
“Keren ya!” gumam acha pelan
“Apa cha?” tanya keke
“Daaah keke” acha berjalan entah kemana

-Di Bawah-

Ray sibuk mendrible bola basketnya ketika rintikan air membasahi kepalanya. Ray mendongak dan menengadahkan tangan kanannya
“Gerimis....?” gumamnya
Tiba-tiba datang seorang gadis mengenakan jas hujan biru dan membawa payung biru
“Yeeee, ahaha....” gadis itu menari berputar-putar dibawah gerimis hujan. Ia memainkan payung birunya yang ia bawa, ray menatap gadis itu dalam bingung dan diam. Diapitnya bola basket di tangan kanan sambil terus memperhatikan gadis itu. Para siswa di lantai atas mulai berkeluaran da melihat aksi gadis itu. Mereka ikut menggoyangkan badannya ke kanan dan ke kiri. Keke hanya menatap bingung ke arah sekumpulan siswa-siswa itu, tapi kemudian mengikutinya. Siswa-siswa itu terus memperhatikan gadis dibawah yang masih asik menari dengan jas hujan dan payung birunya. Sampai akhirnya ia menyodorkan payungnya pada Ray.
“Nih..” ucap gadis itu sambil tersenyum
“...” ray menerimanya dalam diam. Gadis ber-jas hujan itu kemudian membuka tudung yang menutupi kepalanya
“Acha???” seru ray kaget. Acha hanya tersenyum lalu pergi dari hadapan ray

~~~

Ozy melepas kacamatanya setelah membaca beberapa lembar dari buku harian acha. Ia menatap acha yang masih terbaring lemah sejak 1 tahun yang lalu. Ia kemudian memakai kembali kacamatanya dan membaca buku harian acha....

Dear Diary,
Sebentar lagi ujian datang
Kami anak kelas 12 harus fokus belajar.
Kami terus disibukan dengan bimbel
Sejak itu pula aku jarang melihat dia selain dikelas

~~~

Acha terlihat sangat capek waktu itu. Ia terus membuntuti keke yang berjalan sambil terus membaca buku. Di bukit belakang sekolah juga, ia duduk membungkuk sambil mendengarkan keke yang tidak lelah membaca buku. Ia kemudian berdiri dan beranjak berjalan, tak peduli pada keke yang mengomel. Ia kemudian meregangkan kedua tangannya lebar-lebar dan berkacak pinggang
“Huft....” acha menghela napas berat lalu kembali ke tempat ia meninggalkan keke

>>> SKIP

“Haduh...” acha menaruh kepalanya di atas meja caffe favoritnya. Ia menaruh buku tebal yang sejak kemarin ia baca dan hafalkan
“Ini neng, jus tomat low sugar. Hhe..” seorang pelayan langganan acha menaruh segelas jus tomat dimeja acha
“Eh? Iya, makasih ya..” ucap acha pelan dan lemas
“Elo??” seseorang menunjuk acha. Acha langsung bangkit dan melihat orang itu
“Ngapain lo kesini ray?” tanya acha
“Yee, emangnya lo doang yang boleh kesini” ray langsung duduk di sebuah kursi dihadapan acha. “Lg ngapain?” lanjutnya menunjuk acha
“Ngapalin. Tapi gk apal-apal” acha menggaruk kepalanya prustasi
“Sini gw kasih tau caranya biar cepet apal.....” ray menjelaskan semuanya. Sementara acha hanya diam dan sesekali manggut-manggut

%%%

Pagi itu, acha tampak menunggu seseorang sambil mencium bunga mawar putih yang tertanam disekolahnya. Tiba-tiba seseorang datang dan berhenti berjalan, acha langsung mendongak melihat orang itu. Orang itu berbalik dan berjalan, acha mengikuti orang itu. Baru selangkah, orang itu berhenti dan berbalik ke arah tanaman mawar putih. Ia lalu memetik sebuah mawar putih dan memberikannya pada acha. Acha hanya menerimanya, orang itu lalu berjalan kembali
“Ray...” gumam acha sambil memandangi bunga pemberian ray sambil tersenyum. Ia lalu berjalan mengikuti ray

~~~

Ozy menatap sebuah bunga kering yang layu dan berwarna coklat yang acha tempel dibuku hariannya. Ia membalik halaman berikutnya dan mulai membaca lagi

Dear Diary,
Ujian selesai
Kami semua lulus 100%
Semuanya bahagia dan tersenyum
Hanya aku yang sedih dan takut
Aku takut....
Aku takut tak akan bertemu dia lagi

~~~

“Yeeeeeeeeeeeee......” sorak anak-anak didepan mading, kecuali acha. Ia keluar dari kerumunan dengan muka sedih. Keke menghampiri sahabatnya itu
“Cha sini lo! Tanda tangan dulu” ucap keke sambil menarik tangan acha. Acha lalu menanda tangani seragam keke
“Sekarang gw!” ucap keke. Keke lalu menanda tangani baju seragam acha yang hampir penuh itu.
“Gw duluan ya..” ucap acha pelan lalu berlalu dari hadapan keke

***
Hanya ada satu siswa kelas 12 yang seragamnya masih putih. Tidak ada satu pun coretan tanda tangan di baju seragam siswa itu, Ray..
Acha menghampiri ray yang sedang tanda tangan dibaju teman-temannya. Ray yang melihat acha langsung menoleh
“Hai, mau tanda tangan??” acha menyodorkan spidolnya. Ray menerimanya dan melihat ke arah seragam acha
“Gk ada tempat lagi” ucap ray
“Ada..” acha berbalik dan mendirikan kerah bajunya. “Selalu ada tempat buat lo...” lanjut acha sambil menyibakan rambut panjangnya. Ray lalu menuliskan tanda tangannya
“Ok, selesai” ucap ray. Acha berbalik
“Gantian ya. Dimana?” ucap acha sambil mengambil spidol dari tangan ray
“Ng...terserah” sahut ray. Acha lalu menuliskan tanda tangannya di atas kantong seragam ray. Satu-satunya tanda tangan yang berada di seragam ray

>>> SKIP

“Kita mau kemana sih??” tanya acha setelah sampai dibukit belakang sekolah
“Ada. Yuk..” ray kembali berjalan diikuti oleh acha. Mereka lalu sampai ditembok belakang sekolah
“Sini..” ray merebut spidol acha dan menuliskan sesuatu ditembok itu. “Selesai. Sekarang lo, lo bakal nulis kan??” ray menyodorkan spidol acha. Acha menerimanya dan menulis sesuatu juga

%%%

Acha berlarian mencari sosok ray. Hari ini ray akan pindah lagi ke Bandung, jadi ini hari terakhir ray di jakarta. Acha mencari ray disegala penjuru sekolah..

***
Ray keluar dari kelasnya dan langsung turun ke bawah menuju parkiran. Ia sempat berhenti sebelum akhirnya ia naik ke mobil dan pergi. Ketika mobil ray melaju meninggalkan sekolah, acha baru sampai dan mendapati mobil ray yang sudah jauh meninggalkan sekolah. Ia menutup mulutnya dengan tangan kanannya dan perlahan air mata itu turun dengan deras. Cinta pertamanya....

~~~

CEKREK....pintu terbuka. Keke datang dengan seseorang. Seseorang yang menurut Keke dan Ozy, dapat membuat acha sembuh. RAY....
“Zy..” keke memberi isyarat agar ozy keluar bersamanya. Ozy mengangguk dan berjalan keluar dengan keke. Ray berdiri disamping ranjang acha
“Cha, ini gw...Ray...gw disini cha...” bisik ray sambil membelai rambut acha. Ray melihat ke arah luar jendela
“Liat cha, gerimis. Lo inget kan pas kita main gerimis dulu...” ray menggenggam tangan kanan acha lalu menciumnya. “Bangun cha...” gumam ray

>>> SKIP

“Terima kasih udh mau dateng...” ucap ozy saat ia dan ray duduk di kursi di depan ruangan acha
“....” ray hanya mengangguk
“Hanya kamu yang bisa sembuhin acha” ucap ozy
“Bukan. Hanya Tuhan yang bisa..” sahut ray
“Tapi dengan kamu disini. Bisa membuat keadaan acha kemungkinan membaik” ucap ozy lagi
“Sampai kapan kamu mau saya terus disini??” sahut ray. Ozy termenung untuk beberapa menit
“Kamu boleh sampein pesan terakhir kamu, setelah itu kamu boleh pergi” ucap ozy. Ray menoleh ke arah ozy, ia kemudian bangkit lalu menepuk pundak ozy. Ia kembali ke dalam ruangan acha
“Cha, aku mau kamu tau kalo aku........cinta sama kamu...” ray menggenggam tangan acha dan perlahan mencium kening acha. “Tapi....aku harus pergi...” ray melepas genggamannya dan pergi
TES....setetes air mata menetes dari pipi kiri acha, menyertai kepergian ray

***
BRUUKK!! Buku harian acha terlepas begitu saja dari tangan ozy. Bersamaan dengan beberapa suster dan seorang dokter yang terburu-buru masuk ke dalam ruangan acha. Ozy menatap semua itu dengan tatapan sendu sambil memeluk buku harian acha...
TIK....TIK....TIK...rintik air hujan menyertai kepergian acha untuk selamanya. Banyak orang yang mengantar acha ke tempat peristirahatannya, dan semua itu adalah orang yang yang disayangi dan menyayangi acha

***
Tak ada pertemuan yang abadi
                                   -Ray-

Sama halnya dengan pertemuan.
Perpisahan juga tak ada yang abadi
                                         -Acha-

Begitulah tulisan yang Ray dan Acha tulis di tembok belakang sekolah sekitar 4 tahun yang lalu. Tulisan itu masih ada dan tertera begitu jelas ditembok belakang, perlahan....rintik hujan membasahi tembok dan juga tulisan tersebut....

~~~

Dengan masih menggunakan seragam sekolahnya, acha duduk disebuah jembatan kayu jati yang dibawahnya terdapat kolam ikan. Ia lepaskan sepatu + kaos kaki dan juga tasnya. Ia ambil buku hariannya dan sebuah pulpen, ia kemudian mulai menulis

Ada tiga tipe orang dalam menanggapi sebuah impian yang sudah hampir lenyap :
Pertama, terus mengejar impian itu dan tidak pernah menyerah
Kedua, putus asa dan membiarkan impian itu pergi
Ketiga, diam dan hanya menunggu

Dan mungkin aku akan menjadi orang yang terakhir...

TIK....TIK....TIK....tetesan air mulai terasa dikulit acha. Dengan segera, acha menaruh bukunya dan menengadahkan kedua tangannya. Ia lalu memejamkan matanya dan berbaring di atas kayu jembatan itu sambil terus menikmati tetesan air hujan itu dan terus tersenyum..

“Semua yang sayang aku tau, kalo aku suka gerimis”
                                           -Larissa Saffanah Arif-


::: TAMAT :::

Deng deng?? Bagus gk? Enggak!!
Maaf kalo jelek plus gajelas bgt!!
Ini bikinnya malem-malem. Abis dengerin lagu plus liat filmnya langsung kepikirin buat

1 komentar: