(ONESHOOT) – Alphabet for Our Life…
Cast : Donghae - Jessica, Onew - Victoria, Thunder - Krystal, Minhyuk - Jiyoung, Gikwang - Jiyeon
Genre : Romance
Rating : PG 15
Type : Oneshoot
%%%
A untuk Api
“Noona-ya…” panggil Onew pelan pada Victroria yang tengah memperhatikan satu bucket bunga lily yang dibawanya
“Hmm? Waeyo Jinki?” Victoria tidak mengalihkan perhatiannya sedikitpun pada Onew
“Kau itu seperti api, Noona…”
“He? Memangnya kenapa?”
“Ne, karna kau telah membakar hatiku dengan cintamu.”
“Ya! Kau itu baru datang dari Jepang tapi sudah berani menggombal!? Aissh, jinjjayo!” Victoria berpura-pura kesal dan segera masuk ke dalam kamarnya agar Onew tidak melihat pipinya yang bersemu merah. Sedangkan Onew sendiri hanya tersenyum-senyum penuh arti
B untuk Blackberry
“Oppa-ya, kenapa kau mengganti androidmu dengan blackberry?” Tanya Jiyoung saat Minhyuk mengeluarkan blackberry barunya
“Memang kenapa?” Minhyuk balik bertanya pada yoeja yang tengah duduk disampingnya
“Aniyo, hanya bertanya.” Jiyoung mengelap keringatnya dengan handuk kecil, karena ia baru saja tampil dengan KARA
“Jiyoung-ah, kau juga harus mengganti ponselmu dengan blackberry.” Ucap Minhyuk tiba-tiba
“Memang kenapa?” sekarang giliran Jiyoung yang bertanya
“Agar kita bisa berpesan-ria tanpa diganggu oleh hyung-hyungku, dan unnie-unniemu. Kita bisa menggunakan fasilitas BBM.”
“Oppa~” Jiyoung tersipu dan Minhyuk hanya tersenyum lebar
C untuk Coklat
“Jiyeonnie, jangan terlalu banyak memakan coklat!” tegur Gikwang saat ia sedang berkunjung ke dorm T-ara
“Hmm? Oppa kan tahu bahwa aku menyukai coklat!” sahut Jiyeon sambil terus mengunyah coklatnya
“Tapi nanti gigimu akan rusak jika kau memakan coklat setiap hari, dan kau akan gendut!” Gikwang terus berusaha agar Jiyeon mau berhenti makan coklat
Tiba-tiba Jiyeon diam dan menghentikan aktivitasnya, membuat Gikwang merasa bersalah dan hanya bisa menggaruk tengkuknya. “Jiyeonnie-….”
“Jadi, kalau aku gendut oppa tidak akan menyukaiku lagi, begitu?” Jiyeon sudah menekuk wajahnya dengan sempurna
“Aigoo, bukan begitu! Oppa kan sudah bilang, gigimu akan rusak nanti!” ucap Gikwang
“Lalu?”
“Kalau gigimu rusak, kau tidak akan bisa tersenyum manis lagi, seperti yang oppa suka.”
D untuk Dasi
“Oppa, jangan pakai dasi yang itu!” Jessica menggeleng saat melihat penampilan Donghae
“Lho? Kenapa Sica-ah?” Tanya Donghae saat Jessica melepas dasi yang menggantung dileher kemejanya
“Tidak cocok. Lebih baik pakai yang… mmm…ini!” Jessica mengambil sebuah dasi dari lemari pakaian Donghae dan mulai memakaikan pada leher kemeja lelaki tersebut
“Baiklah, aku tahu kau salah satu yang fashionable di grupmu.” Ucap Donghae. “Hey, kita terlihat seperti suami dan istri jika seperti ini.”
Dan dengan kalimat terakhir Donghae, Jessica mengencangkan dasi yang melingkar di leher Donghae. “Dalam mimpimu…” Jessica berkata dengan dingin dan pipi yang bersemu
E untuk Edward
“Soojungie, kita sudah menonton film ini sebulan yang lalu di bioskop.” Keluh Thunder saat menemani Krystal menonton film favoritnya, Eclipse
“Iya, tapi aku ingin melihat Edward lagi di film ini!” seru Krystal antusias
“Apa sih yang menarik dari vampire itu?” gumam Thunder sinis
“Tentu saja banyak! Dia itu sangat tampan, berkarisma, keren, dan calon pacar yang baik!” jawab Krystal bersemangat
“Stop membicarakan vampire itu karna aku adalah Edwardmu disini!” ucap Thunder sambil memegang kedua pipi Krystal
“Ya! Jangan mulai yadong kau Park Sanghyun! Atau aku akan melaporkanmu pada Dara unnie!”
F untuk Firasat
“Oppa, bisakah kau tidak shooting untuk hari ini saja!” pinta Jiyeon pada Gikwang yang sudah bersiap untuk berangkat
“Hey, ada apa denganmu? Kenapa mendadak mengkhawatirkanku?” Tanya Gikwang heran
“Entahlah, aku mempunyai firasat buruk tetangmu!” jawab Jiyeon
“Tidak akan terjadi apa-apa.” Gikwang mengecup cepat bibir Jiyeon
Dan setelah beberapa jam Gikwang pergi, Jiyeon mendapat sebuah panggilan yang membuat dirinya segera menuju rumah sakit. Ternyata Gikwang terjatuh saat ditempat shooting.
“Apa kubilang!? Oppa sih, tidak menuruti perkataanku!” kesal Jiyeon sambil menyuapi Gikwang dengan semangkuk bubur
“Kekeke~. Baiklah, lain kali aku akan percaya pada firasatmu Jiyeonnie…”
G untuk Game
“Kalau oppa bermain game sampai tengah malam lagi, aku akan meneleponmu!” itu adalah pesan terakhir Jiyoung pada Minhyuk saat mereka berdua pergi bersama 3 hari yang lalu
Dan sekarang, Minhyuk tengah duduk didepan laptop dan bermain game kesayangannya. Sesekali ia melirik jam yang ada di meja kamarnya, jam 23.59 KST dan satu menit lagi menjelang tengah malam.
“Ya, hentikan permainanmu dan tidurlah! Kau ini jadi tertular Kyuhyun-ssi, kau tahu!?” omel sang leader CN Blue, Yonghwa lalu berjalan menuju kamarnya sendiri
“Satu menit lagi hyung!” sahut Minhyuk sambil melanjutkan gamenya. Ia kembali melirik jam dimejanya, 24.00 KST. Dan saat itu pula blackberrynya bordering dengan ID Caller Jiyoungie. Ia tersenyum sendiri dan segera mengangkat panggilan tersebut
“Yob-…”
“Ya! Pasti oppa sedang bermain game lagi sampai tengah malam! Kau ini oppa…bla…bla…bla…” Minhyuk tersenyum mendengar omelan Jiyoung. Ia rela setiap hari harus menunggu sampai tengah malam, asalkan bisa mendengar suara yoejanya.
H untuk History
Entah ada angin apa sampai Victoria menyalakan televisi. Acara berita, infotainment, fashion, acara memasak, dan- Wow! Sebuah acara talkshow dengan Onew sebagai bintang tamunya. Dan jadilah Victoria menonton acara yang bahkan tidak pernah ia lirik sedikitpun.
“Onew-ssi, benarkah anda memiliki hubungan khusus dengan seorang yoeja?” Tanya sang MC
Onew hanya tertawa tersipu sambil mengangguk pelan, “Ne…”
Victoria mulai tersenyum sendiri melihat acara tersebut. “Bisakah kau beritahu sejarah bagaimana hubungan kalian?” Tanya sang MC kembali
“Maaf, tapi aku tak bisa. Itu merupakan sejarah yang sangat panjang, pribadi, dan berharga dalam hidupku.” Jawab Onew membuat Victoria yang menontonnya semakin tersenyum lebar
“Begitu. Ada yang ingin kau sampaikan mungkin pada yoejamu mungkin?”
“Ah, ne. Noona, terimakasih atas semua yang telah kau berikan padaku. Cintamu, perhatianmu, dan masakanmu. Haha…” Onew tertawa atas kata terakhir yang diucapkannya, “Aku adalah lelaki beruntung yang bisa memiliki malaikat seperti dirimu, joengmal saranghae…”
Kemudian Victoria segera mengambil ponselnya dan mengirimkan sebuah pesan singkat pada Onew, na do saranghae…
I untuk Insomnia
Thunder menggeliat dan meraih ponselnya dengan kesal, ini sudah jam 02.00 dini hari di Korea Selatan. Siapa yang berani mengganggu tidurnya yang baru dua jam terakhir itu? Dengan kesal ia mengangkat panggilan itu tanpa melihat ID peneleponnya.
“Halo?” sahutnya malas
“Kenapa baru diangkat Thunder oppa!?” seru sebuah suara gadis diseberang. Dengan segera Thunder menjauhkan ponselnya dari telinga dan membaca ID penelepon, Soojungie.
“Ada apa Soojungie?” Tanya Thunder setelah mendekatkan kembali layar ponselnya
“Aku insomnia” sahut Krystal singkat dan dingin
“Tumben sekali. Kenapa kau bisa insomnia?”
“Karna aku terus mengkhawatirkanmu petir! Jadi cepatlah enyah dari pikiranku agar aku bisa tidur dengan nyenyak!”
TUT – TUT – TUT
Sambungan telepon itu terputus begitu saja. Thunder hanya bisa terkekeh geli dengan kelakuan gadisnya yang terkadang memang suka aneh tapi menyenangkan untuknya
J untuk Jessica
“Jessica…”
“Ne, waeyo oppa?” Jessica menoleh karena panggilan Donghae
“Jessica… Jessica… Jessica…”
“Ya! Jangan memanggilku berulang-ulang ikan! Aku disampingmu dan aku tidak tuli!” kesal Jessica
“Siapa yang memanggilmu? Aku hanya sedang membayangkan betapa cantiknya saat kau mengenakan gaun pengantin dan berdiri disampingku untuk mengucap janji suci.” Ucap Donghae
“Dasar ikan busuk! Khayalanmu itu tinggi sekali…” Jessica memutar bola matanya
“Itu bukan khayalan, itu akan terjadi beberapan tahun lagi Sica-ah!” sahut Donghae
“Cih, memangnya siapa yang mau menikah dengan ikan busuk sepertimu!?” ucap Jessica
“Tentu saja kau, Jung Jessica!” dengan cepat Donghae menyambar bibir Jessica dengan bibirnya
K untuk Kita
“Oppa dari mana saja? Kenapa lama sekali?” heran Krystal saat Thunder sudah duduk dihadapannya
“Aku tadi ke bandara dulu memesan tiket pesawat.” Jawab Thunder sambil menghirup moccacino pesanannya
“Tiket? Memang oppa mau kemana?” Krystal mengaduk milkshake vanillanya
“Aku memesan tiket berlibur untuk kita.” Jawab Thunder acuh tak acuh
“Eh? Kita?”
“Ne. You and me, kita akan pergi ke Australia berdua!” jawab Thunder mantap
“Mwoya? Tapi kau harus mendapat izin dulu dari Sica unnie dan Dara unn-…”
“Semua perizinan sudah selesai, honey.” Thunder mengacak rambut Krystal sayang
“Oppa! Kenapa oppa jadi romantis seperti ini?” Krystal tersipu malu, dan Thunder terkekeh geli
L untuk Lampu
“Oppa, kalau seperti ini namanya bukan kejutan. Tapi kau mau menakutiku!” rengek Jiyoung saat Minhyuk mengajaknya ke sebuah taman yang gelap
“Tenang saja, Jiyoungie…”
“Cepat! Nyalakan lampunya, aku takut!” rengek Jiyoung ketakutan
“Arasso!” dan dengan dua kali tepukan tangannya, lampu di taman itu menyala dengan warnanya yang bermacam-macam dan membentuk sebuah tulisan ‘Happy 1st Anniversary’
Jiyoung hanya bisa menatap takjub pada lampu-lampu yang berkilauan tersebut tanpa bisa berkata-kata, ia terlalu speechless dengan kejutan yang diberikan Minhyuk.
“Happy 1st anniversary Jiyoungie…” bisik Minhyuk lembut
Jiyoung menoleh dan mendongakan kepalanya pada Minhyuk, “Opp-…” belum selesai berbicara, Minhyuk dengan cepat membungkam bibirnya dengan ciuman yang lembut
M untuk Manis
“Bagaimana rasanya?” Tanya Jessica saat ia memberikan satu gelas milkshake buatannya pada Donghae
“Manis” komentar Donghae sambil tersenyum
“Jinjjayo? Ah, akhirnya aku bisa membuat sesuatu yang bisa dinikmati orang lain!” Jessica tersenyum dengan bangga
“Unnie!” tiba-tiba Krystal berlari dari arah dalam sambil membawa satu gelas milkshake juga
“Hng? Waeyo?” sahut Jessica
“Ini tidak ada rasanya, tidak manis sama sekali. Hambar unnie!!” seru Krystal kesal sambil menjunjung tinggi milkshakenya
“Eh? Tapi Donghae oppa bilang rasanya manis.” Jessica menunjuk Donghae yang duduk disebelahnya
“Itu karna Hae oppa kan pacar unnie. Jadi apapun yang dibuat unnie pasti akan enak bagi Hae oppa!” Krystal memutar matanya, kesal dengan sikap babo kakak perempuannya. “Sudahlah!” lanjutnya sambil berlalu dari hadapan Jessica dan Donghae
“Oppa-…”
“Hey, menurutku ini milkshake termanis yang pernah kurasakan. Aku serius!” Donghae mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya
“Aissh…” Jessica hanya bisa mengerucutkan bibirnya
N untuk Nasi
“Ya! Kau itu mau makan atau merampok? Kau mengambil nasi sangat banyak!” tegur Thunder saat sedang mengunjungi Gikwang dirumah sakit
“Aku kan ing-… uhukk…uhukk…” Gikwang tersedak makanannya sendiri lalu menunjuk-nunjuk air putih yang ada dimeja disamping tempat tidurnya
“Makanya pelan-pelan!” Thunder mengangkat gelas berisi air putih tersebut, eh kenapa ada sebuah kertas yang menempel?
“Ah, leganya!” ucap Gikwang saat sudah minum, lalu melanjutkan kembali acara makannya
“Ini apa?”
Tapi Gikwang tidak menjawab pertanyaan Thunder dan masih asyik makan, sehingga mau tak mau Thunder membuka lipatan kertas itu. Dan oh! Sekarang Thunder mengerti kenapa Gikwang memakan nasi dengan jumlah yang banyak.
“Pantas saja, ini pesan dari Jiyeonmu…”
‘Oppa harus banyak makan nasi jika ingin cepat sembuh ^^’
O untuk Omelet
Onew kembali melirik jam yang melingkar di lengan kirinya, Victoria sudah terlambat 1 jam lebih. Hari ini mereka berjanji akan picnic berdua disebuah taman didekat sungai Han, saat mengangkat kembali kepalanya Onew melihat seorang perempuan berlari ke arahnya sambil membawa sebuah keranjang.
“Jinki-ah, maaf aku telat!” ucap Victoria sambil terengah-engah
“Gwenchana Qian noona!” Onew tersenyum manis dan menarik lembut tangan Victoria
Dan sekarang mereka sudah siap dengan acara picnic mereka. Duduk diatas sebuah tikar dengan ditemani pemandangan indah sungai Han didepannya.
“Kau memasak apa hari ini?” Tanya Onew
“Omelet.”
“Hanya omelet?” seru Onew tidak percaya
“Ya, lihat dulu! Aku membuatkannya special hanya untukmu!” Victoria membuka kotak makan yang dibawanya. Dan didalamnya ada sebuah omelet berbentuk hati
“Qiannie…”
“Happy 2nd anniversary!” ucap Victoria lalu mengecup singkat pipi Onew
%%%
Beberapa tahun kemudian….
P untuk Pasukan
Saat ini Donghae tengah menunggu Jessica dan pasukannya dalam gelisah. Sesekali ia menoleh pada pintu besar tempatnya sekarang berdiri, ia lalu menyibukkan diri dengan membetulkan posisi dasinya yang sedikit miring hingga akhirnya kedua pintu yang ada ditempat itu terbuka lebar.
Akhirnya Jessica datang beserta pasukannya. Ia dan sang ayah berjalan didepan seluruh pasukannya. Dibalik renda yang menutupi wajah cantiknya, Jessica menitikan air mata bahagianya. Dan akhirnya ia sampai didepan Donghae yang tengah menunggunya.
“Kenapa kau dan pasukanmu lama sekali?” bisik Donghae pelan
“Oppa! Mereka keluargaku, bukan pasukan…” desis Jessica sebal
“Baiklah. Acara pernikahan bisa dimulai karena keluarga dari kedua mempelai sudah hadir.” Ucap sang pendeta
Q untuk Qiannie
“Qiannie!!” seru seseorang dan membuat Victoria menoleh cepat ke sumber suara
“Ada apa Jinki-ya?” Tanya Victoria sambil memegang sendok sayurnya
“Eh?” Jinki terkejut. “Aku sedang tidak memanggilmu, aku memanggil Qiannie kecilku!” lanjutnya sambil mengangkat seorang gadis kecil berumur 3 tahun.
“Ya! Namanya Lee Qian, bukan Qiannie tahu!” protes Victoria, “Itu kan nama panggilanku darimu. Lagipula kenapa sih kau memberikan nama anak kita, dengan namaku!?” lanjutnya sambil berjalan dengan kesal ke arah dapur
“Omo! Ummamu marah, kau main sendiri lagi ya. Appa akan menyusul ummamu!” Jinki menurunkan Qian -anak perempuannya- dan menyusul Victoria ke arah dapur
R untuk Rose
Jiyeon memandang ruang luas yang ada dihadapannya dengan tatapan yang sangat puas, ia bahkan tidak berhenti tersenyum sejak 2 menit yang lalu. Ruangan dengan berdekorasi bunga mawar. Kursi para tamu, panggung acara, semuanya diwarnai dengan bunga mawar.
“Ya!” seru Gikwang dari belakang sambil memeluk Jiyeon
“Oppa! Kau mengejutkanku!” Jiyeon memukul pelan tangan Gikwang yang melingkar dipinggangnya, lalu bersandar di pundak lelaki itu
“Ah, maaf mengganggu!” seorang wanita menghampiri Jiyeon dan Gikwang. “Aku hanya ingin bertanya, apakah kalian sudah puas dengan dekorasi ruangan ini?” lanjutnya
“Ya, sangat!” Jiyeon mengangguk mantap sambil tersenyum
“Bagaimana dengan anda tuan?”
“Kalau Jiyeonnie menyukainya, aku juga…” Gikwang mengeratkan pelukannya pada Jiyeon
“Syukurlah kalau begitu.” Wanita itu tersenyum lega. “Ah, selamat untuk pernikahan kalian besok!” lanjutnya memberikan ucapan
“Ne, terimakasih!” sahut Gikwang dan Jiyeon bersamaan
S untuk Serius
“Oppa, jangan bercanda!” bisik Jiyoung saat Minhyuk melamarnya didepan keluarganya
“Aku tidak mungkin bercanda. Kali ini aku sangat serius Jiyoungie!” Minhyuk masih tetap berlutut dengan sebuah kotak merah yang didalamnya terdapan sebuah cincin putih yang cantik
“Oppa-…”
“Sudah kubilang aku sangat serius kali ini Kang Jiyoung!” Minhyuk terlihat frustasi karena gagal meyakinkan Jiyoung. “Jebalyo, menikahlah denganku…” Minhyuk menunduk
“Oppa, ternyata kau serius kali ini!” Jiyoung mengangkat wajah Minhyuk dengan kedua tangannya, “Baiklah, aku akan menikah denganmu!” lanjutnya
T untuk Terlambat
“Oppa…” Krystal menopang dagunya dengan kedua tangan
“Hmm?” Thunder menyahut sambil memainkan ponselnya
“Hae oppa dan Sica unnie sudah mempunyai Haeyeon, Gikwang oppa dan Jiyeon unnie tengah menunggu anak mereka lahir, Jiyoung dan Minhyuk oppa tengah berbulan madu, bahkan Vic umma dan Onew oppa sudah mempunyai 2 anak!” ucap Krystal panjang lebar
“So?”
“SO?? Oppa, kita sangat terlambat untuk menyusul mereka. Mereka tengah bahagia dengan kehidupan mereka masing-masing. Aku juga ingin seperti mereka!” seru Krystal kesal
“Terlambat??” Thunder menanggapinya dengan ekspresi datar
“Aissh, sudahlah aku ingin pulang!” Krystal mengambil tasnya dengan kasar lalu berdiri
“Tidak ada kata terlambat Soojungie!” Thunder menahan Krystal.
Dan kemudian terdengar lagu Marry You versi ballad dari Bruno Mars, “Jung Soojung, please marry me…”
U untuk Ubi
“Oppa…” panggil Jiyeon pelan
“Ne?” sahut Gikwang tanpa mengalihkan kepalanya dari perut Jiyeon yang mulai membesar
“Aku ingin ubi rebus…” pinta Jiyeon pelan
“Nde? Ubi rebus?” Gikwang terkejut, lalu melihat ke arah jam dinding. “Ini sudah jam 9 malam Jiyeonnie!” lanjutnya
“Bukan aku yang meminta, tapi calon anakmu!” Jiyeon mengerucutkan bibirnya, “Jebal oppa, belikan!” rengek Jiyeon kemudian
“Aigoo, baiklah aku akan membelikannya!” Gikwang beranjak dari duduknya
Sebenarnya Jiyeon merasa tak enak pada Gikwang, tapi apa boleh buat? Itu adalah permintaan dari calon anaknya dan Gikwang, tidak mungkin ia menolaknya. Ia lalu mengelus perutnya sambil tersenyum manis, “Kau beruntung mendapat appa yang baik seperti dia…”
V untuk Vitamin
“Qiannie, gwenchana?” Onew menghampiri Victoria yang tengah mengeluarkan isi perutnya dari mulut
“Hmm, hanya sedikit pusing. Mungkin aku kelelahan…” Victoria memegangi dahinya
“Umma, gwenchana?” Qian menghampiri Victoria dan memeluk kakinya
“Gwenchana, Qian-ah. Umma hanya pusing!” Victoria mengacak lembut rambut Qian
“Qiannie, kau kan sedang hamil. Sebaiknya jangan terlalu banyak bekerja, dan minumlah vitamin yang banyak!” ucap Onew sambil mendudukkan Victoria di sofa, dan ikut duduk disebelahnya
“Ne. Tapi aku tidak membutuhkan vitamin, karna vitaminku adalah kalian berdua!” Victoria merebahkan kepalanya di pundak Onew sambil memeluk Qian yang duduk dipangkuannya
“Ckck, kau ini…” Onew mengacak rambut Victoria lalu mengecup puncak kepalanya
W untuk Wajah
“Hyung, Haeyeon sangat mirip denganmu!” ucap Thunder saat ia, Krystal, Jessica, dan Donghae tengah memperhatikan Haeyeon yang asyik bermain sendiri
“Ne, wajahnya sangat mirip dengan Hae oppa!” Krystal mengangguk setuju, dan Donghae hanya tersenyum bangga dengan apa yang dikatakan dengan Thunder dan Krystal
“Ya! Haeyeon juga anakku tahu, wajahnya juga mirip denganku!” protes Jessica kesal
“Tidak! Haeyeon lebih mirip dengan Hae oppa, dibanding denganmu unnie!” sahut Krystal
“Aissh, oppa-ya…” rengek Jessica pada Donghae
“Baiklah!” Donghae tiba-tiba bangkit dari duduknya, lalu menggendong tubuh Jessica
“Kyaaaa! Mau apa kau?” Tanya Jessica panik
“Ayo kita membuat anak yang wajahnya mirip denganmu.” Donghae menyeringai dan membawa Jessica ke kamar
“Ya! Dasar kalian berdua!” teriak Krystal kesal
X untuk X-mas
“Tadaaaaa!!” seru Jiyoung mengeluarkan sebuah hadiah dari balik tubuhnya. “Merry Christmas!”
“Terimakasih. Apa aku boleh membukanya??” Minhyuk menimang-nimang hadiah yang diberikan Jiyoung
“Ne, silakan dibuka!” Jiyoung mengangguk mantap
“Sepatu? Bayi?” heran Minhyuk saat mendapati sepasang sepatu bayi berwarna putih lembut. “Jiyoungie, yakin hadiah untukku tidak tertukar?”
“Itu bukan untuk oppa! Itu untuk dia!” Jiyoung mengelus perutnya yang masih rata
Butuh beberapa saat untuk Minhyuk agar dapat mencerna kata-kata yang keluar dari bibir istrinya, “MWO? Jadi kau hamil??” serunya kemudian
“Kekeke~” Jiyoung terkekeh geli, “Ne. Tapi masih 2 bulan oppa, maaf tidak memberitahumu sebelumnya.”
“Gwenchana. Ini merupakan kado natal yang paling istimewa!” Minhyuk mengelus perut Jiyoung
Y untuk Yunsoo
“Oppa…oppa…kemari!” Krystal memanggil Thunder yang baru saja pulang bekerja
“Waeyo, Soojungie? Perutmu mual lagi?” Thunder menghampiri istrinya dengan khwatir
“Ani. Tapi lihatlah ini!” ucapnya menunjukkan sebuah kertas dengan tulisan hangul diatasnya
“Park Yunsoo?” Thunder mengerutkan keningnya. “Siapa Park Yunsoo?” lanjutnya
“Ini nama yang aku buat untuk calon anak kita!” jawab Krystal
“Yunsoo? Boleh juga!” Thunder tampak mengangguk-angguk
Padahal mereka berdua baru mengetahui jika Krystal hamil 3 hari yang lalu, dan umur kandungan Krystal baru menginjak 4 minggu. Tapi Thunder tak menyangka bahwa istrinya sangat senang dan bahkan sudah menyiapkan nama untuk calon anaknya kelak, ia lalu tersenyum dan memeluk Krystal.
“Baiklah, mala mini kita akan dinner diluar!” ucapnya mengeratkan pelukannya pada Krystal
“Hehe, kebetulan aku juga ingin makan spaghetti bologne dan pasta.”
%%%
Z untuk Zombie
“Apa yang paling kau takuti didunia ini, Jiyoungie?” Tanya Minhyuk
“Mmm, tidak ada.” Ucapnya ragu, “Eh, tapi mungkin… zombie…” lanjutnya
“Benarkah? Kalau ternyata aku zombie yang akan menggigitmu, bagaimana?” ucap Minhyuk menggoda
“Aku rela jika yang menggigitku adalah zombie yang tampan seperti oppa!” sahut Jiyoung tersipu
“Kekeke~” Minhyuk terkekeh geli kemudian mencium lembut bibir Jiyoung
**
“Jiyeonnie, kau terlihat seperti zombie sungguhan!” komentar Gikwang saat melihat wajah Jiyeon yang selesai dirias
“Ya, karna konsep video Lovey Dovey kali ini mengambil beberapa versi, termasuk versi zombie.” Jelas Jiyeon panjang lebar sementara Gikwang hanya terpaku pada wajah Jiyeon. “Oppa-ya, sebegitu seramkah wajahku?” lanjutnya sambil memukul dada Gikwang pelan
“Eh? Ani…ani…” Gikwang menggeleng dengan cepat. “Zombieku sangat cantik!” lanjutnya sambil meraih pinggang Jiyeon
“Oppa…” pipi Jiyeon bersemu merah
**
“Oppa! Lain kali aku tidak mau menonton film seperti itu lagi!” kesal Krystal saat ia dan Thunder keluar dari gedung bioskop
“Wae?”
“Kau kan tahu aku takut pada Zombie, kenapa malah mengajakku menonton film zombie?” protes Krystal
“Karna kau takut, makanya sepanjang film itu kau bisa memelukku. Itulah sebabnya kenapa aku mengajakmu menonton film itu, Soojungie!” Thunder mengacak rambut Krystal dan merangkulnya
“Aissh, jadi ini semua adalah modus? Dasar kau Park Sanghyun!” Krystal mendorong badan Thunder dan berlari masuk kedalam mobil pemuda itu
**
“Sica-ah, kau sama sekali tidak takut saat kita menonton film tadi?” Tanya Donghae
“Aniyo!” Jessica menggeleng perlahan. “Aku tidak takut zombie seperti Krystal ataupun yoeja lainnya.” Lanjutnya tenang
“Padahal kuharap kau akan berteriak ketakutan saat melihat zombie tadi dan memelukku, tapi ternyata tidak.” Ucap Donghae sambil mengedikan bahunya
“Oppa-ya…” Jessica memeluk lengan Donghae. “Tidak perlu menonton film zombie seperti tadi, aku akan selalu memelukmu setiap saat.” Lanjutnya sambil tersenyum
**
“Kyaaa! Mukamu pucat sekali, seperi zombie kau tahu!? Kenapa tidak pergi ke dokter?” tegur Victoria saat menjenguk Onew yang sedang sakit di dormnya
“Na gwenchanayo, Qiannie…” sahut Onew pelan
“Cepat, makan dulu lalu minum obat dan istirahat!” perintah Victoria sambil mengeluarkan kotak makanan yang dibawanya
“Kalaupun seperti ini, aku rela setiap hari menjadi zombie. Asalkan noona setiap hari datang untuk melihatku!” Onew tersenyum dibalik wajah pucatnya
“Dasar kau!” Victoria melotot dengan lucu
“Kekeke~” Onew terkekeh, “Karna yang bisa menyembuhkanku dari penyakit zombie ini, hanya kau noona…” lanjutnya
“Lee Jinki! Stop berbicara dan makan makananmu!” seru Victoria sambil menyuapkan satu sendok penuh bubur ke mulut Onew
TAMAT