Jumat, 12 Agustus 2011

ONLY YOU IN MY HEART



Ron menghampiri adik perempuannya yang tengah duduk sendirian di sofa sambil beberapa kali melihat ke arah pintu masuk rumahnya.
“Apakah Harry belum datang?” Ron ikut melihat ke arah pintu masuk
“Ya, seperti yang kau lihat.” Jawab Ginny seadanya
“Ya, kau tahu sendiri kalau dia adalah orang yang terkenal di dunia sihir!” Ron mengedikan bahunya
“Kau benar” Ginny mengangguk pelan. ‘Tapi dia sudah telat 2 jam!!’ lanjutnya dalam hati sambil melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 6 petang
Tok – Tok – Tok
Seseorang dari luar mengetuk pintu rumah keluarga Weasley. Ginny segera bangkit dan berjalan untuk membuka pintu, berharap kalau Harry yang datang.
“Hai Ginny!” sapa Hermione begitu pintu terbuka
“Oh kau rupanya! Ron ada didalam” ucap Ginny sambil menunjuk ke dalam rumahnya
“Ada apa dengan wajahmu? Kenapa begitu lesu?” Hermione mengerutkan keningnya
“A-ah? Aku baik-baik saja, kau temui saja Ron!” jawab Ginny gugup
“Oke…”
***
Sementara itu, Harry berusaha membereskan barang-barangnya secepat yang ia bisa. Setelah selesai, ia berjalan cepat menyusuri lorong sekolah sihir Hogwarts yang sudah lengang.
BRUKK!
Tanpa sadar ia menabrak orang, sampai ia dan orang itu jatuh terduduk dilantai. Harry segera bangkit dan mengulurkan tangannya pada orang yang ia tabrak.
“Aku minta maaf, aku sedang terburu-buru tadi!” ucap Harry kalut
“Harry??...” ucap orang yang ditabrak Harry
Harry mendongakan kepalanya dan melihat gadis cantik keturunan Cina yang sedang berdiri dihadapannya dengan senyum manis
“Cho?” sahut Harry
“Ya. Lama tak berjumpa, apa kabarmu?” Cho berbasa-basi dengan laki-laki tampan berkaca mata itu
“Ng…ya seperti yang kau lihat sekarang. I’m really fine! Bagaimana denganmu?” jawab dan Tanya Harry
“Tidak berubah semenjak Cedric pergi.” Cho menundukkan kepalanya saat menyebut nama Cedric
“Ya…kau tahu?...kau tidak boleh seperti ini…ng, Cedric pasti akan sedih melihatmu dari surga.” Dengan sungkan, Harry menepuk-nepuk bahu Cho pelan
“Ya, kau benar Harry! Aku harus membuka hatiku untuk ‘yang baru’!” Cho menghapus air matanya yang sempat mengalir lalu tersenyum
“Kau sudah menemukan pengganti Cedric?” Harry menggoda Cho
BLUSSH!
Wajah Cho seketika memerah dan dia hanya bisa tersenyum malu sambil memainkan jari-jari tangannya.
“Ya, tapi Draco tak sebaik Cedric.” Ucap Cho sambil menunduk
“Dan penggantinya adalah Draco??” ucap Harry sambil tersenyum evil
BLUSSH!
Wajah Cho semakin memerah, ia berusaha menyembunyikan wajah itu dari Harry dengan rambutnya yang panjang dan berwarna hitam.
“Sudahlah Harry, aku sangat malu.” Cho menutup mukanya dengan kedua tangan. “Kulihat, tadi kau sangat terburu-buru. Kau mau kemana?” Tanya Cho kemudian berusaha mengalihkan pembicaraan
“Astaga, aku lupa!!” Harry menepuk dahinya sendiri. “Aku harus pergi sekarang, sampaikan salamku untuk Draco…” Harry berlari meninggalkan Cho sendirian
***
“Ginny, sebenarnya apa yang sedang kau tunggu? Kenapa mukamu begitu gelisah?” Tanya Hermione mengerutkan keningnya melihat tingkah laku Ginny
“…” Ginny tidak menjawab dan terus berjalan mondar mandir sambil sesekali berdecak kesal
“Apa kau tidak lihat pakaiannya?” Ron menunjuk Ginny yang memakai dress merah, high heels merah, dan rambutnya yang sangat rapi
“Oh…ya, aku tahu!” Hermione mengangguk dan menyunggingkan senyumnya
“Aissh, kenapa mulutmu itu tidak bisa dijaga Ron!? Ckck” Ginny berdecak kesal sambil menatap tajam ke arah Ron
Ron hanya mengedikan bahunya dan kembali memakan kue-kue kecil miliknya sambil duduk di sofa. Hermione berjalan mendekati Ginny dan merangkul bahu gadis itu.
“Tenanglah, Harry pasti datang. Dia tidak mungkin mengingkari janjinya sendiri…” Hermione menenangkan Ginny
“Tapi dia sudah telat-….”
Tok – Tok – Tok
Ucapan Ginny terhenti karena seseorang mengetuk pintu, Ron bangkit dan membuka pintu rumah. Diluar, Harry tampak berdiri dengan nafas yang memburu dan keringat yang bercucuran dari pelipisnya, membuat sebagian kecil rambut dan bajunya basah.
“Hh…Ginny, hh…maaf aku…hh…telat…” ucap Harry sambil berjalan menghampiri Ginny dengan nafas yang masih memburu
“Oke, sepertinya kami harus pergi…” ucap Hermione yang mengerti keadaan, ia lalu menarik tangan Ron dengan paksa
“Kau darimana saja? Aku sangat mengkhawatirkanmu…” Ginny mengelap keringat di pipi Harry dengan punggung tangannya
“Tadi aku bertemu Hagrid dan mengobrol dengannya sebentar…” ucap Harry, sementara Ginny masih sibuk mengelap keringat di pelipis Harry. “Lalu aku bertemu dengan Cho di lorong sekolah…” seketika Ginny berhenti dan menatap kosong entah ke arah mana
“Ginny?? Apa kau baik-baik saja??” Harry melambaikan tangannya didepan wajah Ginny
“Ah? Ya? Apa yang tadi kau katakan?” Ginny tersadar dari lamunannya
“Aku bilang, aku tadi bertemu dengan Cho…”
“Oh. Kau bertemu dengannya…” ucap Ginny dengan suara dan ekspresi wajah yang datar. Ia lalu berjalan ke arah kamarnya tanpa memperdulikan Harry yang memanggil namanya
“Ginny…Ginny…Ginny…” Harry berlari mengejar Ginny, lalu mencengkram pergelangan tangan Ginny dan menahannya
“Lepaskan Harry! Kumohon, lepaskan!” Ginny mencoba melepaskan tangannya, tapi tak berhasil
“Tidak, aku tidak akan melepaskannya!” ucap Harry tegas
“Kumohon Harry…” ucap Ginny melunak, lebih tepatnya bergetar…menahan tangisnya
Harry menarik tangan Ginny hingga tubuh perempuan itu berbalik, ia lalu memeluknya dengan erat dan mengelus rambut coklat panjangnya.
“Maaf…” bisik Harry pelan
“…” tidak ada jawaban dari Ginny, yang terdengar hanya isak tangisnya
“Maaf Ginny…maaf…tapi aku tak manyukainya lagi, ia bahkan hanya sekedar teman sekolah bagiku. Maaf…” jelas Harry pelan
Pelan-pelan, Ginny melingkarkan kedua tangannya ditubuh Harry dan membalas pelukan laki-laki itu. Tapi ia tetap menenggelamkan wajahnya di dada bidang Harry. Harry menganggap pelukan Ginny sebagai tanda kalau dirinya dimaafkan, dan tersenyum lega.
“Lalu, apa yang kau lakukan dengannya tadi?” Ginny melepaskan diri dari pelukan Harry dan menatapnya
“Kami hanya berbasa-basi. Dan kau tahu? Dia sudah menemukan pengganti Cedric.” Ucap Harry
“Really? Siapa?” Tanya Ginny
“Draco Malfoy…”
BRUKK!
Ron terjatuh dari tempat persembunyiaannya bersama Hermione. Ia lalu bangkit dan tersenyum pada Harry dan Ginny.
“Kau ini, membuat ketahuan saja.” Ucap Hermione kesal lalu pergi keluar rumah
“Hei hei, tunggu aku!” Ron mengejar Hermione
“Jadi…” ucap Ginny
“Draco dan Cho memiliki suatu hubungan!” ucap Harry
“Oh…” Ginny merespon singkat. Tiba-tiba ia malu karena sudah bertingkah keterlaluan tadi, cemburu buta…
“Jadi kau tidak usah cemburu lagi Ginny…” tiba-tiba Harry menyeringai jahil
“Apa? A-aku tidak cemburu…kau tahu??” Ginny menunduk
Harry mendekat dan merangkul kedua pinggang Ginny, dan membawanya lebih dekat.
“Ginny…” Ginny mendongak ketika Harry memanggil namanya
CHU~
Dengan lembut, Harry mencium bibir Ginny. Ginny yang awalnya kaget berusaha menikmatinya dengan merangkulkan kedua tangannya di leher Harry dan mulai membalas ciuman itu. Ciuman itu semakin dalam, basah, tetapi masih lembut dan terasa manis di bibir mereka masing-masing.
Ginny membuka matanya dan melepas ciuman itu dengan perlahan, begitupun dengan Harry. Ia membuka matanya dan tersenyum, dengan posisi yang sama seperti tadi -Harry merangkul pinggang Ginny dan Ginny merangkul leher Harry- Harry berkata pelan pada Ginny…
“Only you in my heart…”
Ginny tersenyum. Dan untuk kedua kalinya, mereka kembali berciuman dengan lembut tapi dalam, merasakan besarnya cinta diantara mereka berdua…

THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar